Mataram NTB, beritalima.com _
Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) melalui Kabid humas Polda NTB AKBP Purnama,S.ik menyatakan kericuhan unras yang dilakukan sekelompok warga Kecamatan Sape, NTB, masih dilakukan pendalaman dan investigasi. Ia meluruskan unras anarkis tersebut berimbas pada kerusakan fasilitas Polsek Sape,saat konfirmasi melalui seluler sabtu,(16/2/2019)
” Kerusakan tersebut tidak mengganggu aktivitas Polsek. Polsek Sape masih berjalan normal dalam melayani masyarakat,” ujar Purnama.
Aksi unjukrasa anarkis tersebut dilakukan oleh Persatuan Pemuda dan Masyarakat Kecamatan Sape dengan estimasi massa sekitar 30-100 orang, di Perempatan Cabang Bugis. Aksi tidak berijin atau menyampaikan pemberitahuan. Namun demikian tetap diamankan oleh jajaran Polsek Sape dan Polres Bima Kota.
Massa aksi melakukan orasi secara bergantian yang intinya mendesak Bupati Bima untuk segera hadir di Kecamatan Sape dengan membawa alat berat serta menemui massa aksi. Massa menuntut perbaikan jalan di Desa Bugis.
Massa aksi dan masyarakat Desa Bugis yang berjumlah sekitar 100 orang memblokade jalan yang menuju Pelabuhan Laut Sape dan jalan yang menuju Kecamatan Lambu.
Utusan dari Pemda Kab. Bima yang didampingi oleh Muspika Kec. Sape menemui massa aksi. Namun massa aksi menolak menemui. Mereka tetap ingin Bupati Bima yang menemui. Massa kembali melakukan orasi.
Massa kembali memblokade jalan menuju Pelabuhan Sape dan jalan menuju Desa Bugis dengan menggunakan material batu, kayu, dan tiang listrik bekas serta membakar ban bekas di tengah jalan.
Polres Bima Kota dan Polsek Sape lalu melakukan mediasi dengan perwakilan massa dan meminta mereka membuka jalan yang diblokade mengingat jalan tersebut merupakan jalan lintas penghubung antara lintas provinsi.
Namun massa tetap bersikeras memblokade jalan sampai Bupati Bima mau turun langsung menemui massa aksi. Polsek Sape dan Polres Bima Kota terus melakukan negosiasi dengan massa aksi untuk berupaya membuka blokade.
Massa tetap bertahan dan bersikukuh tidak mau bubar, sehingga aparat mengamankan seorang di antara massa yang diduga provokator. Akhirnya massa aksi berhasil didorong mundur oleh aparat sampai massa aksi kembali ke Dusun Gusu Desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima.
Polisi lalu mengimbau orator untuk tidak melakukan provokatif terhadap massa aksi, Massa aksi langsung melakukan pelemparan ke arah gabungan personel dengan menggunakan batu, sehingga sejumlah kendaraan dinas Polsek Sape di lokasi aksi terkena lemparan yang mengakibatkan kerusakan.
“Untuk situasi saat ini Mako Polsek Sape aman terkendali dan melayani masyarakat seperti biasa. Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aksi yang dapat merusak fasilitas umum,” tandas Purnama.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami dan menginvestigasi terhadap aksi pelemparan kendaraan dinas milik Polsek Sape dan Polres Bima Kota.
Menurut Purnama, aksi pemblokiran jalan tersebut terjadi akibat dari tuntutan massa yang mendesak Pemerintah Kabupaten Bima agar segera memperbaiki jalan di Desa Bugis tepatnya di Dusun Bajo Sarae dan Dusun Gusung serta jalan- jalan yang sudah rusak di wilayah Kecamatan Sape.
“Telah dilakukan koordinasi di tingkat FKPD Kabupaten Bima terkait dengan permasalahan tersebut untuk mencari solusinya,” pungkasnya(B5.Rozak)