Mataram-Berita Lima.Com-Gedung DPRD Provinsi NTB didatangi ribuan mahasiswa dan elemen masyarakat.Adapun kedatangan mereka ke Gedung DPRD Nusa Tenggara Barat dengan maksud untuk menyampaikan penolakan terhadap pengesahan Udang-Undang Ketenaga kerjaan dan Omnibuslaw yang telah di sahkan oleh DPR-RI beberapa hari lalu, Matarm, (8/10/2020).
Para pendemo/pengujuk rasa berasal dari BEM-BEM Univesitas yang ada di Kota Mataram dan beberapa elemen masyarakat diantaranya : KAMMI,HMI,DIPO,HMIMPO,LMND,HIKMAH-BW,OMII, BEM UNRAM,OMKI,IMM,GMKI,KMHDI,KASTA NTB, SMI.Unjuk rasa dilaksanakan di 3 titik .Mereka mulai orasi dari simpang 4 BI, selanjutnya bergeser ke kantor DPD-RI, dan Kantor DPRD-Pronvinsi-NTB. Setelah berkumpul di depan kantor DPRD -Provinsi NTB,kemudian mereka berorasi dikedua pintu (Pintu kiri dan kanan kantor DPRD Prov-NTB)
Dalam unjuk rasa kali ini Jumlah pengunjuk rasa/massa diperkirakan sekitar 1000 orang.Sedangkan Jumlah kekuatan personel gabungan/instansi samping yang diturunkan dalam pengamanan tersebut sebanyak 450 personel.
Setelah berorasi secara bergantian dari masing-masing korlap selanjutnya sepuluh perwakilan dipersilahkan masuk ke dalam Gedung DPRD dan diterima oleh Ketua DPRD Prov-NTB untuk melaksanakan negosiasi diruang Pertemuan DPRD.
Selesai pertemuan dengan ketua DPRD maka ketua DPRD bersama sepuluh orang dari perwakilan pengunjuk rasa , Kapolresta Mataram serta Dandim Mataram keluar dari Gedung DPRD untuk menemui para peserta pengunjuk rasa lainnya yang dengan sabar tetap menunggu di luar Gedung. Merekapun menjelaskan bahwa pada prinsipnya Anggota DPRD NTB juga menolak dengan disahkannya Undang-Undang Omnibuslaw.
Setelah ketua DPRD Prov-NTB menyampaikan bahwa mereka juga menolak seperti apa yang menjadi tuntutan para pendemo maka para korlappun menyampaikan kepada peserta demo bahwa apa yang menjadi tuntutan para pendemo juga didukung oleh DPRD dan selanjutnya Korlap mengajak semua peserta demo untuk mengakhiri kegiatan domonya dan mengimbau agar kembali kerumah masing-masing dengan tertib.
Dalam pengamanan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Prov-NTB Polresta Mataram melaksanakan pengamanan dengan persuasif dan humanis yang walaupun dipancing dengan menggoyang pagar pintu masuk dan keluar kantor DPRD bahkan sesekali ada lemparan kearah petugas namun tidak direspon oleh petugas bahkan petugas dengan tenang tetap mengimbauan serta memperingatan supaya tidak terjadi tindakan yang anarkis.
Selama berlangsungnya unras di kantor DPRD hingga berakhir tidak ada peserta unras yang ditangkap bahkan unras berjalan dengan aman dan kondusif.
Di tempat yang sama,Kabid Humas Polda NTB menjelaskan bahwa unras hari ini sangat kondusif walaupun ada pancingan-pancingan kepada petugas, namun pengamanan tetap dilaksanakan dengan persuasif dan apabila ada video yg diposting tentang terjadinya kericuhan,Kabid Humas menegaskan bahwa itu adalah hoax dan diharapkan kepada masyarakat dan mahasiswa agar tidak terpancing dan terprofokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab ,mari kita jaga NTB ini agar tetap kondusif bersama semua elemen baik mahasiswa maupun masyarakat NTB pada umumnya karena sebentar lagi kita memasuki Pilkada sehingga kondusifitas daerah ini harus kita jaga bersama.Ungkap.(shn)