KEDIRI, Beritalima.com|
Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia Dekopin, Dr. Sri Untari Bisowarno, M.AP. mengajak gerakan koperasi di Jawa Timur untuk turut serta dalam upaya pemulihan ekonomi selepas Pandemi Covid-19 yang saat ini tengah gencar digaungkan oleh Pemerintah.
Hal ini dia utarakan dalam kegiatan Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-75 yang diselenggarakan oleh Dekopinwil Jawa Timur. Kegiatan ini turut dihadiri juga oleh Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Andromeda Qomariah, dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, sebanyak 17,8 persen dari jumlah koperasi secara nasional itu terdapat di Provinsi Jawa Timur. Melalui pendekatan ekonomi yang inklusif, Untari meyakini Koperasi di Jawa Timur telah menyumbangkan lebih dari 10 persen PDRB Jatim.
“Saya yakin koperasi menyumbangkan PDRB di atas 10 persen. Karena saya yakin ekonomi Jawa Timur ini agregatornya itu adalah ekonomi kecil yang digerakkan oleh UKM kecil. Itu semua dengan mudah itu bisa dibiayai oleh koperasi,” terang ketua fraksi PDIP DPRD provinsi Jatim ini di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri.
Oleh sebab itu, anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini mengajak gerakan koperasi untuk turut serta dalam sebuah agenda kebangkitan ekonomi Jawa Timur yang telah dicanangkan untuk bisa tumbuh sebesar 4 persen pada tahun 2022. Sebab pada masa pandemi Covid-19 lalu, koperasi terbukti mampu untuk bertahan melalui krisis perekonomian, dikarenakan kekuatan kemandirian dan kepercayaan dari anggota-anggotanya.
“Malah bisa menambah karyawan, malah bisa menaikkan SHU-nya, asetnya naik. Artinya walaupun masa pandemi ini, koperasi ini dengan kekuatan gotong royongnya mau mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di luar koperasi,” papar sekretaris DPD PDIP Jatim ini.
Terkhusus dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur. Untari menyebutkan, setidaknya saat ini terdapat sebanyak 4 juta penduduk Jatim yang masih dikategorikan mengalami kemiskinan ekstrem.
“Bagaimana koperasi-koperasi di pedesaan itu dilibatkan dalam membangun dan mengurangi kemiskinan ekstrem yang ada di Jawa Timur. Apabila kita bekerja bersama-sama, tidak ada yang tidak mungkin,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi berharap agar kedepannya koperasi benar-benar mampu untuk menjadi pilar dalam pembangunan ekonomi nasional Bangsa Indonesia. Selayaknya amanat daripada founding fathers Bangsa Indonesia yang dituangkan dalam UUD 1945, sebagai konstitusi negara.
“Jadi koperasi bukan sesuatu yang tumbuh tiba-tiba. Tapi merupakan suatu kesepakatan dari para pendiri bangsa ini, bahwa sistem perekonomian Indonesia itu dibangun berdasarkan sistem atau kesepakatan atau ketentuan-ketentuan yang didasarkan pada koperasi adalah merupakan pilar bagi pembangunan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Sebab hanya koperasi, lembaga ekonomi yang berasaskan kepada spirit kekeluargaan dan gotong-royong dalam membangun dirinya. Semata-mata bukan untuk keuntungan perseorangan, namun demi kemaslahatan seluruh anggota yang tergabung didalamnya.
“Dan juga untuk kepentingan-kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Andromeda Qomariah menambahkan, bahwa melalui koperasi adalah upaya untuk membentuk masyarakat yang berdaya melalui kerja secara bersama-sama, berlandaskan jiwa solidaritas setiap anggotanya.
Keberadaan koperasi di Jawa Timur, selain turut berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat juga harus bisa mengambil peran untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Sebab selama ini, Jawa Timur diakui sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
“Kolaborasi harus terus kita kembangkan. Mari kita terus kembangkan koperasi secara produktif, inovatif, dan kolaboratif dengan dilakukan secara harmonis dan mesra. Agar kegiatan koperasi ke depan dapat terus ditingkatkan,” pungkas Andromeda.(Yul)