Untuk Apa Periksa C-PEPTIDE ???

  • Whatsapp

Oleh :
DR. dr. Robert Arjuna FEAS*
Setiap tahun di 14 Nopember diperingati sebagai Hari Diabetik Sedunia. Peringatan Hari Diabetes Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap Penyakit Diabetes.Diabetes mellitus (kencing manis) merupakan penyakit yang melanda negara kita, penyakit ini bukanlah penyakit yang menular tetapi perkembangannya sporadis di Indonesia. Hal ini diakibatkan oleh gaya hidup orang Indonesia yang jarang berolahraga, makan makanan yang berlemak yang mengakibatkan obesitas, merokok karena perobahan ” life style” sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan era modernisasi.

Diabetes Melitus menempati posisi 4 besar penyakit berbahaya setelah serangan jantung, HIV, dan TBC. Diabetes Melitus dianggap sebagai penyebab kematian dari beberapa juta orang di dunia namun penyakit ini bukanlah penyebab utama, yang menjadi penyebab utamanya justru komplikasi penyakit yang mengikutinya.

Umumnya penyakit ini dipicu oleh pola hidup yang kurang sehat. Mulai dari pola makan, pola tidur, maupun pola hidup yang harus teratur, agar kita bisa terhindar dari bahaya penyakit ini.Untuk itu mari bersama-sama kita cegah Diabetes Melitus.

Berdasarkan tema tersebut, kegiatan dan materi tahun ini akan fokus pada mempromosikan pentingnya skrining untuk memastikan diagnosis awal DM Tipe2 dan pengobatan untuk menghindari komplikasi.
Untuk menunjang n menentukan arah diagnosa penyakit maka perlu kita kenali parameter penunjang diagnosa penyakit Diabetes,selain periksa gula puasa n gula 2jam pp,HbA1c maka Parameter C-Peptide adalah parameter yang terpenting untuk menentukan apakah penderita Sakit Diabeter keturunan atau bukan.

Apa itu C-Peptide ?
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan tipe diabetes adalah dengan melakukan pemeriksaan C-peptide. Yang dimaksud dengan pemeriksaan C-Peptide adalah pengukuran kadar C-Peptide dalam darah dan urin. C-peptide merupakan produk sampingan dr pankreas ketika memproduksi insulin. Kadar dari C-peptide berbanding lurus dengan produksi insulin. Pada umumnya, ketika kadar C-Peptide tinggi, maka itu artinya insulin yg diproduksi pankreas juga tinggi. Begitupun sebaliknya apabila kadar C-peptide rendah, maka produksi insulin pun juga rendah.

Konsentrasi C-peptide proporsional terhadap produksi insulin endogen. Penentuan C-peptide sangat penting dalam diagnosis dari kondisi hipoglikemia. Beberapa penggunaan lain adalah dalam kondisi pankreatektomi dan pasien setelah transplantasi pankreas. Untuk pemeriksaan ini, sebaiknya pasien puasa sebelum pengambilan spesimen.
C -Peptide selain mendiagnosa DM juga bermanfaat untuk evaluasi beberapa kondisi:
1.Diagnosis Hipoglikemia;
2.Membantu dalam klasifikasi DM;
3.Penentuan fungsi sel beta dalam kondisi DM;
4.Evaluasi kelengkapan proses pankreatektomi

Tujuan test ini (C-peptide)adalah:
1. berapa banyak insulin yang dapat dihasilkan oleh pankreas
2.Berapa banyak Insulin resistensi
3.Mencari penyebab Hypoglycaemia
4.Membedakan DM Tipe 1 n DM tipe2

Kadar C peptide sangat dipengaruhi oleh keadaan :
1.Alkohol
2.Gagal Ginjal
3. Kegemukan
4.Radioaktif terapi
5.obat obatan al(DM+-insulin,KB Diuretik obat Asma,propanolo cortisol, Rifampicindll.)

Nilai Interprestasi hasil C-Peptide tergantung pada Kit dan berbeda beda tiap kali
Contoh : (0,51-2,72 (ng/mL) atau i 0,17-0,90 (nmol/L).
1.C-Peptida rendah tapi gula darah tinggi indikasi DM tipe1
2.C-Peptida rendah tapi gula darah rendah indikasi penyakit hati/liver, infeksi berat, atau penyakit Addison.
3.C-Peptide tinggi tapi gula darah tinggi indikasi DM tipe2 resistensi insulin atau Cushing Syndrome
4.C-Peptide tinggi tapi gula darah rendah terindikasi insulinoma (Tumor Pankreas) atau pengaruh obat Diabetes.
Sekilas info, semoga bermanfaat
Roberto News 1643 《4.1.23(08.08)》
Praktisi Dokter & Penulis ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait