JAKARTA, Beritalima.com– Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri, lebih baik Pemerintahan pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan peternakan sapi nasional berskala besar.
Peternakan sapi nasional bersekala besar itu, kata wakil rakyat dari Dapil I Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H Johan Rosihan ST secara modern dengan dukungan teknologi handal. Dengan begitu usaha peternakan sapi Indonesia lebih maju.
Namun, keberadaan peternakan sapi berskala besar tersebut tetap harus memperhatikan dan selalu membantu para peternak kecil dalam usaha mengembakan peternakan sapi rakyat.
Hal tersebut dikatakan anggota Komisi IV DPR RI membidangi Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LH) itu menjawab Beritalima.com, Senin (19/4) malam terkait dengan rencana Menteri BUMN, Erick Thohir membeli peternakan sapi di Belgia untuk mengurangi impor daging guna memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengingatkan Pemerintah agar fokus membangun petenakan sapi lokal karena itu merupakan salah satu bentuk dari kedaulatan pangan nasional karena selama ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Pemerintah mengambil jalan pintas dengan cara impor.
Terkait dengan pembentukan peternakan sapi berskala nasional tersebut, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto melakukan Rapat Terbatas untuk membicarakan masalah ini. “Buatkan roadmap
swasembada daging nasional,” kata Johan.
Kalau hal tersebut sebagai rencana jangka pendek, lanjut Johan, tentu harus ada reasonnya (alasannya-red). Namun, kalau rencana itu sebagai sebuah solusi jangka pangjang, jelas itu tidak baik karena bakal berakibat mematikan peternakan sapi lokal.
Untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri sekaligus menghidupkan peternakan sapi dalam negeri, membangun peternakan sapi nasional bersekala besar merupakan solusi yang tepat dan harus menjadi prioritas Pemerintahan Jokowi.
Dengan cara meningkatkan nilai tambah dan daya saing serta tata kelola bisnis sapi yang lebih berpihak kepada para peternak lokal, lanjut Johan, harus menjadikan BUMN berperan dalam menghidupkan bisnis peternakan yang berpihak kepada kesejahteraan peternak lokal.
Pada kesempatan terpisah, politisi senior Partai Golkar di Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo mengaku, dirinya tidak habis pikir dengan keinginan Erick Thohir membeli peternakan sapi di Belgia untuk mengurangi impor daging yang selama ini dilakukan.
Menurut Firman, Menteri seperti Erick hendaknya bisa membudiayakan lahan pertenakan sapi lokal dan bisa membuka lapangan usaha buat pekerja lokal. “Jujur ya, saya tidak mengerti logika sang Menteri yang berniat mengurangi impor sapi dengan membeli peternakan di luar negeri. Terus masukin ke Indonesia, itu bukan impor ya?,” tanya Firman heran.
Wakil rakyat dari Dapil Provinsi Jawa Tengah ini mempertanyakan lagi apa memang kurang besar lahan di tanah air sehingga harus membeli usaha peternakan sapi di Eropa.
“Memangnya Indonesia kekurangan lahan untuk peternakan? Kenapa tidak buka di Indonesia aja sih agar impor berkurang dan lapangan kerja bertambah,” seloroh Firman yang juga Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI ini.
Sebelumnya diberitakan, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan keinginannya untuk membeli peternakan sapi di Belgia. Pembelian akan dilakukan perusahaan pelat merah dan untuk mengurangi impor daging yang selama ini dilakukan.
Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara webinar Milenial Hub: Milenial Fest x PPI Belgia. Dia pun menyampaikan keinginan itu langsung kepada Dubes Indonesia untuk Belgia, Andri Hadi. “Kalau ada peternakan sapi di Belgia, Pak Dubes, mau dijual,” kata Erick Thohir. (akhir)