Untuk Penurunan Angka Stunting, BKKBN dan DPR Tekankan Peran Ibu-Ibu

  • Whatsapp

SIDOARJO, beritalima.com | Anggota Komisi IX DPR RI H.Sungkono mengatakan, DPR akan memberikan anggaran untuk memfasilitasi program-program percepatan penurunan stunting. Program-program ini, pada tahun 2023 nanti anggaran akan dimasukkan dalam Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN).

Menurutnya, persoalan stunting masalah yang serius. Sehingga, program-program penurunan stunting jadi sangat penting, termasuk untuk menciptakan SDM yang unggul dan memiliki kompetensi global.

“Jika ada anak yang stunting, jangan malu, justru harus diakui dan laporkan agar bisa ditangani dengan tepat,” kata Sungkono di Bincang Sore bertema “Promosi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting yang digelar BKKBN Jatim pada Minggu (16/10/2022) lalu di Kecamatan Sidokumpul, Sidoarjo

Pesan Sungkono pada ibu-ibu muda, kalau diet jangan justru malah kurang gizi, karena akan berpengaruh pada perkembangan tubuh anak. Juga pada ibu-ibu yang baru melahirkan, Air Susu Ibu (ASI) itu penting dan harus siap menyusui anak secara langsung.

Koordinator Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN Jawa Timur Sofia Hanik di acara ini mengatakan, angka prevalensi stunting tingkat nasional sebesar 24,5%, sedangkan Jawa Timur di angka 23,5%. “Berarti dari empat bayi di bawah usia lima tahun ada satu yang dalam kondisi stunting,” ujarnya.

Disebutkan, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi penyakit berulang, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau sejak janin hingga anak berusia dua tahun.

“Tanda anak stunting diantaranya tinggi badannya tidak optimal, kecerdasannya menurun, dan sering terkena penyakit. Ini menjadi masalah, karena anak-anak ini nanti akan menjadi tulang punggung bangsa dalam 20 tahun hingga 30 tahun mendatang,” kata Hanik.

Narsum lain di acara yang sama, yakni Kabid KBKK Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3 AKB) Kabupaten Sidoarjo Rahmat Sastriawan mengatakan, BKKBN telah meluncurkan program Bangga Kencana, yakni program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana.

Dalam program Bangga Kencana ada Tri Bina, yakni Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina Keluarga Lansia. Selain itu ada juga program Generasi Berencana (GenRe).

Di wilayah Kabupaten Sidoarjo, untuk Bina Keluarga Balita ada sekolahnya, yakni Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di Desa Suko. “Kedepannya nanti sekolah-sekolah seperti ini harus ada di semua desa,” ujarnya.

Program Bina Keluarga Lansia juga ada sekolahnya, yaitu Sekolah Lansia Tangguh Sayang (Selantang) di Desa Kepuhkemiri, Kecamatan Tulangan.
Kemudian, program GenRe setiap saat melakukan edukasi ke teman sejawat dan keluarga tentang bahaya pernikahan dini, seks bebas, narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza), sehingga program itu mengarah ke percepatan penurunan stunting.

Ditambahkan pula, di Kabupaten Sidoarjo juga sudah ada sebanyak 4.812 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang akan mendampingi calon pengantin ibu hamil, ibu melahirkan, keluarga yang memiliki balita dan keluarga yang memiliki anak usia dua tahun.

Namun demikian, pihaknya tetap berharap peran serta seluruh lapisan masyarakat dan lintas sektor di Kabupaten Sidoarjo yang peduli terhadap upaya percepatan penurunan stunting. (Gan).

Teks Foto: H.Sungkono, Sofia Hanik dan Rahmat Sastriawan di acara Bincang Sore yang digelar BKKBN Jatim di Sidokumpul, Sidoarjo, Minggu (16/10/2022).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait