SURABAYA, beritalima.com | Dukungan buat Calon Walikota Surabaya Machfud Arifin (MA) terus mengalir. Hampir setiap hari di Posko Pemenangan MA Jalan Basuki Rahmat 139 Surabaya selalu kedatangan bahkan kebanjiran warga atau komunitas yang menyatakan dukungan pada Machfud Arifin.
Dari sekian banyak pendukung Machfud Arifin itu di antaranya tampak seorang yang wajah dan logat bicaranya bukan seperti arek Suroboyo atau orang Jawa. Dia adalah Mikdon Henki Tanem alias Neddy Tanaem dan biasa disapa cak Neddy, warga asal Nusa Tenggara Timur, yang mengaku sudah hampir 40 tahun tinggal di Kota Surabaya ini.
Dedy menyatakan, sangat berharap Irjen Pol (Purn) Drs. Machfud Arifin SH menang dalam Pilwali Kota Surabaya pada 9 Desember 2020 mendatang, karena mantan Kapolda Jatim tersebut dinilai bisa membawa Kota Pahlawan lebih baik menyeluruh dengan cepat.
Dia ungkapkan, sebagai kota metropolis dan terbesar kedua setelah Jakarta, pembangunan Kota Surabaya mustinya bisa lebih cepat dan menyeluruh. Menyeluruh yang dimaksud sepenuhnya, bukan hanya jalan protokolnya yang cantik, tapi juga jalan-jalan di dalamnya, perkampungan, pasar-pasar dan fasilitas umumnya.
Dia sebutkan, di Surabaya yang dia cintai ini banyak sekali pasar yang kumuh, becek, tidak nyaman, bahkan ada yang seram dan mati. Dedy yakin, di tangan Machfud Arifin yang suka blusukan, pasar-pasar kotor akan jadi bersih dan nyaman, yang seram berubah ramai, dan yang mati bisa hidup kembali.
Fasilitas umum yang tidak ada dan dibutuhkan masyarakat pasti terwujud, warga yang berobat tidak perlu mengantri lama karena pasti ada penambahan fasilitas kesehatan, dan banyak hal yang diyakini akan lebih maju.
Tentang angka pengangguran di Surabaya, jika Machfud Arifin walikotanya, diyakini juga akan berkurang. Machfud Arifin yang juga pernah jadi Kapolda Kalimantan Selatan dan Maluku Utara, menurut Neddy, banyak ide dalam pemberdayaan masyarakat.
Karena itu pula, lanjut Neddy, peningkatan kesejahteraan warga Surabaya juga bisa diharapkan bila Machfud Arifin terpilih menggantikan Tri Rismaharini. Menurutnya, kendati terlihat murah senyum dan terkesan sabar, Machfud Arifin type pekerja keras dan cerdas dan tegas. Apalagi Machfud Arifin yang asli Ketintang Surabaya itu juga sangat peduli pada UMKM, dan keberpihaknya pada rakyat kecil cukup tinggi.
Neddy mengatakan, semua yang disampaikannya tentang Machfud Arifin bukannya ‘ngecap’, tapi kenyataan. Dan itu sudah diketahui berbagai lapisan masyarakat. Karena itu pula, tandas Neddy, banyak partai yang mengusung Machfud Arifin jadi Wali Kota Surabaya.
Tidak hanya itu, lanjut Neddy, apa yang dikemukakannya itu juga mewakili warga perantau asal NTT di Kota Surabaya, yang jumlahnya kurang lebih 9.000 orang. “Kami semua sepakat untuk mendukung Pak Machfud Arifin jadi Wali Kota Surabaya,” ujar Neddy.
Cak Neddy mengaku merantau di Surabaya sejak remaja, tahun 1981. Menurutnya, orang NTT kalau merantau tujuannya Surabaya dulu, karena Surabaya dekat dengan NTT. Karena itu, di Surabaya banyak perantau asal NTT.
Neddy mengatakan, di Surabaya ini perantau asal NTT punya organisasi dengan nama Flobamora, singkatan dari Flores, Sumba, Timor, Sagu, Rote, dan Lor, gugusan pulau-pulau besar di wilayah Provinsi NTT. “Flobamora itu sudah menyangkut keseluruhan, termasuk 18 kabupaten yang berada di pulau besar,” teang Neddy.
Neddy sendiri, di awal-awalnya merantau di Surabaya, mengikuti latihan tinju. Dia sempat jadi petinju amatir, dan di kejuaraan tinju Kapolda Cup pernah juara selama 4 tahun berturut-turut. Dan, dari ring tinju itulah Dedy mendapat pekerjaan di Pelabuhan Tanjung Perak. Kini, dia sudah pengusaha di bidang kepelabuhanan dan pertambangan.
“Semenjak saya merantau, saya selalu berusaha, termasuk berusaha mengenali apa saja di kota ini. Karena, ada falsafah menyebutkan, dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung. Jadi, dimana kita berada harus bersilaturahmi dengan saudara-saudara yang ada di Kota Surabaya. Dengan semua kalangan saya bergaul, dan saya wajib mendukung Kota Surabaya beserta seluruh warganya menjadi lebih baik dan maju,” ujar Neddy. (Ganefo)
