Jakarta – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, memimpin upacara kedinasan pelepasan almarhun Said Assagaf mantan gubernur Maluku periode 2014-2019 dengan penuh hikmah.
Upacara kedinasan, berlangsung Senin pagi (01/12/2025) di kediaman pribadi Almarhum Said Assagaf di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.
Pantauan media ini selain keluarga besar, sangat banyak tokoh penting turut melayat almarhum. Mulai dari Djauhari Oratmangun Duta Besar Indonesia untuk China, Sherly Tjoanda Gubernur Maluku Utara, para mantan Gubernur Maluku, Anggota DPR RI,DPD RI,Bupati,Wali Kota, Pimpinan, Anggota DPRD tingkat provinsi dan kota serta kepala-kepala OPD serta ASN lingkup provinsi Maluku dan lintas kementerian lembaga juga para jenderal polisi dan pensiunan, pengusaha juga Ketua-Ketua Parpol tingkat provinsi serta para pimpinan BUMD, tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Selain itu hadir pula beberapa pimpinan dan anggota ormas,LSM dan OKP.
Sementara itu, Abdullah Vanath Wakil Gubernur Maluku melayat di hari pertama dan harus kembali ke Maluku untuk agenda kedinasan.
” Atas nama keluarga mohon maaf sebesar-besarnya jika ada salah dan khilaf dari almarhum,” tutur salah 1 keluarga menyampaikan kata-kata pelepasannya.
Sementara itu,Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menuturkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada almarhum dan keluarga.
Tuturnya, kita berkumpul dalam upacara kedinasan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada seorang putra terbaik Maluku, almarhum Bapak Ir.Haji Said Assagaf, mantan Gubernur Maluku periode 2014-2019 dan Wakil Gubernur Maluku periode 2008-2013.
“Kepergian almarhum bukan hanya duka bagi keluarga, tetapi juga duka bagi pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Maluku karena kita kehilangan seorang pemimpin terbaik yang telah mengabdikan hidupnya bagi tanah Maluku, dengan sepenuh hati dan sepenuh jiwa raga,” ungkapnya penuh haru.
Ingatnya, almarhum dikenal sebagai sosok yang tenang, bijaksana dan penuh integritas. Dalam masa kepemimpinannya, almarhum menaruh perhatian besar pada pembangunan sumber daya manusia,stabilitas daerah, penguatan identitas budaya Maluku,serta pembangunan infrastruktur yang menjadi fondasi bagi kemajuan Maluku saat ini.
“Beliau adalah pemimpin yang tidak banyak berkata-kata tetapi tegas dalam tindakan,tulus dalam pelayanan dan rendah hati dalam setiap langkah. Jejak perjuangannya masih dapat kita rasakan hingga hari ini,baik dalam program pembangunan,kebijakan pemerintah maupun dalam relasi sosial yang beliau bangun bersama semua komponen masyarakat,” sebut Gubernur.
Sekedar informasi, almarhum tutup usia di RSCM Jakarta pada tanggal 30 November 2025,pukul 17:50 WIB dalam usia 72 tahun. Almarhum meninggalkan 5 orang anak dan 6 orang cucu. (ulin)








