Merauke, Korem 174/ATW (Merauke) selaku Kolakops Rem 174 Sektor Selatan menggelar upacara penerimaan Satgas Pamtas RI-PNG Batalyon Infanteri Mekanis 516/Caraka Yudha (Yonif Mekanis 516/CY) dan Yonif 125/Simbisa di Pelabuhan Yos Sudarso Merauke, Papua, Jumat (12/6/2020). Bertindak sebagai Inspektur Upacara yaitu Bupati Merauke Frederikus Gebze dengan Komandan Upacara Dansatgas Yonif Mekanis 516/CY Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin.
Upacara penerimaan Satgas Pamtas RI-PNG kali ini agak berbeda dengan pelaksanaan tahun lalu, dikarenakan saat ini di Merauke masih berstatus siaga terhadap penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, Kolakops Rem 174 bekerjasama dengan Tim Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Kab. Merauke bersama dinas terkait menjadi garda terdepan dalam menyambut kedatangan satgas dengan melakukan pemeriksaan dan sterilisasi saat personel maupun materiil yang akan diturunkan dari KRI Banda Aceh.
Bupati Merauke Frederikus Gebze dalam amanatnya menyampaikan beberapa penekanan dari Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab bahwa wilayah perbatasan merupakan garis terdepan yang memiliki nilai strategis terhadap aspek pertahanan dan keamanan serta kedaulatan suatu negara. Sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, bahwa wilayah perbatasan memiliki kerawanan yang harus diwaspadai dari berbagai ancaman, seperti illegal logging, illegal minning, human trafficking, pelintas batas, kriminal bersenjata, penyelundupan narkoba, miras dan lain sebagainya.
“Oleh karena itu, kalian harus selalu waspada, laksanakan patroli keamanan maupun patroli pemeriksaan patok batas di sektor tanggungjawab masing-masing serta ciptakan stabilitas keamanan di sepanjang perbatasan,” tegasnya.
Frederikus Gebze menekankan bahwa selama penugasan agar memperhatikan protokol kesehatan, menjaga hidup sehat, memelihara kondisi fisik dan daya tahan tubuh. Selain menjalankan tugas sebagai pasukan pengamanan pebatasan, personel satgas harus membantu pemerintah daerah dalam memberikan pemahaman yang benar tentang social distancing serta kebiasaan hidup sehat, sehingga dapat membantu menghentikan penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat melalui koordinasi dengan aparat Kowil dan pemerintah daerah setempat.
“Ingat, kehadiran kalian harus memberi kebaikan bagi masyarakat, bangsa dan negara serta taatilah hukum dan HAM agar kalian terhindar dari segala bentuk pelanggaran. Hal lain yang tidak kalah penting untuk dipahami adalah pelajari dan hormati karakter, budaya dan kearifan lokal masyarakat Papua sehingga kalian dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dimanapun anda bertugas,” jelasnya.
Bupati Merauke mengingatkan bahwa wilayah penugasan disini juga terdapat beberapa satuan lain, baik dari TNI maupun Polri. “Para prajurit agar menjalin sinergitas hubungan yang baik dengan satuan lain maupun pemerintah daerah, hindari kesalahpahaman dan jangan mudah terprovokasi serta melakukan tindakan di luar prosedur,” harapnya.
“Apabila menemukan permasalahan, segera lapor kepada pimpinan masing-masing, untuk diambil tindakan secara cepat dan tepat serta. Jangan melakukan tindakan sendiri-sendiri, karena dapat berakibat fatal,” pungkasnya.
Di hadapan awak media, Bupati Merauke Frederikus Gebze mengatakan bahwa personel satuan tugas yang datang ini semuanya dalam kondisi sehat berdasarkan dari laporan Tim Gugus Tugas yang telah melakukan pemeriksaan sejak tiba tadi pagi. Selain itu, laporan dari Komandan KRI Banda Aceh bahwa selama di perjalanan tidak ada personel yang sakit.
Sementara itu, Danrem 174/ATW Brigjen TNI Bangun Nawoko melalui Dandim 1707/Merauke Letkol Inf Eka Ganta Chandra selaku Dansub Satgas Pamtas RI-PNG menyampaikan hal yang sama. “Saya dan Bapak Bupati yang sekaligus tergabung dalam Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 mendapat laporan bahwa seluruh personel yang tiba di Merauke semua dalam keadaan sehat, karena sebelum berangkat mereka telah menjalani beberapa kali tes kesehatan di mulai dari Rapid Test, PCR hinga Scan Suhu tubuh seperti saat tiba pada pagi tadi,” terangnya.
“Selain itu, selama di perjalanan mereka tidak ada yang sakit karena melaksanakan kegiatan fisik berupa senam dan berjemur bahkan tidak boleh turun dari kapal saat kapal berlabuh di Bali, Makassar dan Timika,” tambahnya.