JAKARTA, beritalima.com | Bertempat di lapangan upacara Markas Kostrad, prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Makostrad melaksanakan upacara dalam rangka memperingati HUT ke-74 TNI Tahun 2019, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2019).
Bertindak selaku Inspektur Upacara Koordinator Staf Ahli Gol IV Pangkostrad, Kolonel Inf Yusua Ginting, S.I.P., Komandan Upacara Mayor Arm Purbo Sudbyo, A.Md., dan sebagai Pengucap Sapta Marga Letda Chk Arif Sulkarnain.
Dalam upacara tersebut, dilakukan juga pemberian Tanda Kehormatan Republik Indonesia, yaitu Satyalancana Kesetiaan XXIV Tahun yang diwakili atau diberikan kepada Kapten Inf Fereinder Lubis, Satyalancana Kesetiaan XVI Tahun diberikan kepada Sersan Mayor Hendro, Satyalancana Kesetiaan VIII Tahun diberikan kepada Sertu Mahfud, Satyalancana Kesetiaan XXX Tahun diberikan kepada PNS M. Nurdin Golongan III/B, Satyalancana Kesetiaan XX Tahun diberikan kepada PNS Sukirno Golongan III/B dan Satyalancana Kesetiaan X Tahun diberikan kepada PNS Ismail Golongan II/D.
Pada kesempatan tersebut Kolonel Inf Yusua Ginting, S.I.P., membacakan amanat tertulis Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. yang mengajak kita semua untuk memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik TNI dalam melaksanakan tugas negara dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan dan kesabaran.
Panglima TNI bangga kepada seluruh Prajurit dan PNS TNI yang telah menunjukkan profesionalitasnya, dalam melaksanakan setiap tugas yang telah dipercayakan rakyat, bangsa dan negara. Panglima yakin keluarga dan seluruh rakyat Indonesia juga bangga terhadap profesionalitas TNI-nya. Hal itu harus disyukuri sekaligus menjadi cambuk bagi kita semua untuk berbuat lebih baik lagi. Oleh karena itulah, tema pokok pada kegiatan HUT ke-74 TNI ini adalah “TNI Profesional Kebanggaan Rakyat”.
Panglima TNI juga mengatakan bahwa sebagai alat negara, tugas TNI tidak terlepas dari perubahan lingkungan strategis yang berkembang dinamis dan semakin kompleks. Perkembangan dunia telah menciptakan dimensi dan metode peperangan baru. Kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, juga membawa dampak disruptif di berbagai bidang.
Hal ini telah menjadikan konsep peperangan menjadi tidak lagi terbatas dalam suatu batas teritorial dan masuk ke berbagai dimensi. Sebagai contoh perang siber yang disertai perang informasi, walaupun tidak menghancurkan, namun sangat merusak bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
“Konsep-konsep inipun mengaburkan filosofi perang konvensional dengan menggeser dimensi waktu, karena perang-perang tersebut terjadi di masa damai. Ditambah lagi potensi bencana alam yang dapat terjadi setiap saat sehingga TNI harus siap menghadapinya,” kata Panglima TNI.
“Untuk itu, TNI harus bahu-membahu dan bersinergi dengan berbagai komponen bangsa lainnya. Berbagai kekuatan yang bersatu itu akan menghasilkan energi yang luar biasa bagi kemajuan bangsa,” tambah Panglima TNI.
Pada akhir amanatnya Panglima TNI memberikan penekanan kepada seluruh prajurit TNI dimanapun berada, untuk dipedomani dan dilaksanakan, sebagai berikut:
Pertama, perkokoh iman dan takwa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta luaskan hati untuk terus beribadah, karena hanya kepada-Nya Iah kita berserah diri.
Kedua, tingkatkan soliditas TNI, pegang teguh nilai-nilai keprajuritan serta kemanunggalan TNI dengan rakyat, agar kita selalu menjadi pemersatu dan perekat bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Ketiga, tingkatkan kewaspadaan dan profesionalitas serta kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi berbagai macam tantangan tugas yang kian kompleks.
Keempat, sikapi berbagai kemajuan dengan bijak, jadilah agen perubahan yang positif.
Kelima, jalanilah setiap tugas secara ikhlas, karena tugas kita adalah semata- mata untuk kepentingan bangsa dan negara tercinta ini.