TRENGGALEK, beritalima.com – Bisnis kopi punya masa depan cerah di negeri ini. Ini karena demand kopi tiap tahun semakin meningkat.
Beberapa negara besar seperti Tiongkok sudah menjadi coffee drinker. Dan di London saat ini mulai banyak orang bikin kedai kopi.
Semua itu menunjukkan kalau peluang bisnis kopi sangat terbuka lebar. Begitu besarnya potensi kopi membuat bisnis sawit lewat.
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan (BI KPw) Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, mengungkapkan semua itu di Pembukaan “Festival Kopi Trenggalek”, sebagaimana yang dirilis Senin (22/10/2018).
Festival yang digelar selama 2 hari di Alon-alon Kabupaten Trenggalek sudah bubar Minggu (21/10/2018) kemarin. Kegiatan itu tujuannya untuk mendongkrak kopi lokal di tengah menggeliatnya kopi nusantara.
BI Jatim sangat mendukung upaya Pemkab Trenggalek untuk mengembangkan kopi. Di kabupaten ini ada dua varietas kopi yang sudah dikenal, Robusta dan Arabika, dan ada pabrik kopi peninggalan Belanda yang masih dapat difungsikan dengan baik.
Di acara pembukaan itu Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, mengaku bersyukur BI Jatim mau menggelar di Trenggalek. Diakui pula baru pertama kali ini Trenggalek ada festival kopi.
Menurut Wakil Gubernur Jatim terpilih ini, diadakannya festival kopi ini tujuannya untuk mengenalkan inovasi industri kopi, baik di hulu dan di hilir.
Dikatakan, Trenggalek juga memiliki potensi kopi. Tidak hanya di Wilis, tapi juga ada di Kecamatan Dongko dan beberapa tempat yang lain. Lebih dari itu, Trenggalek juga menjadi taman tekhnologi pertanian untuk kopi, di samping sapi perah.
Emil berharap festival kopi di Trenggalek ini bisa menggugah kebersamaan kabupaten-jabupaten di Selingkar Wilis. (Ganefo)