SURABAYA, beritalima.com | Meski telah memberi perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan pada para pekerjanya, para pelaku usaha di bidang konstruksi ini tetap menganggap Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3) lebih penting.
Karena itu, tidak kurang dari 60 pimpinan perusahaan jasa konstruksi (Jakon) ini cukup antusias menyimak sosialisasi K3 di acara gathering yang digelar BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Karimunjawa di Hotel Swiss Belinn Manyar Surabaya, Rabu (14/8/2019).
Ke 60 perusahaan Jakon ini terpilih mengikuti acara ini karena kerap mendaftarkan proyek-proyek yang mereka kerjakan ke BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Karimunjawa untuk perlindungan para pekerjanya.
Selain sosialisasi K3 yang disampaikan Kasie Pengawasan K3 Disnakertrans Provinsi Jawa Timur, Erna Wurjanti, Acara Gathering Jakon ini juga diisi dengan sosialisasi tentang peningkatan layanan BPJS Ketenagakerjaan melalui Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK). Lima perwakilan rumah sakit (RS) kerjasama, RS Siloam, RS Brawijaya, RSUD Dr.Soetomo, RS RKZ, dan RS Unair, juga hadir di acara ini.
Dan yang membuat suasana haru pilu di acara ini, saat sesi penyerahan santunan kepada ahli waris 2 pekerja jasa konstruksi yang meninggal karena kecelakaan kerja, yakni almarhum Sumarji dan almarhum Dodo Sriutomo.
Almarhum Sumarji mengalami kecelakaan kerja dan meninggal dunia ketika mengerjakan proyek PT Sinar Waringin Adikarya di UWK Surabaya. Atas musibah itu, santunan yang diterima istrinya, Purwatingsih, sejumlah Rp 128.305.425,-.
Sedangkan almarhum Dodo Sriutomo, meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di proyek yang ditangani PT Ridlatama Bangun Usaha. Atas kejadian itu, ahli waris almarhum Dodo Sriutomo menerima santunan sejumlah Rp 109.810.000,-.
Santunan JKK Meninggal 2 pekerja Jakon tersebut diserahkan Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Dodo Suharto, dengan didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Karimunjawa, Suharto.
Dodo Suharto pun tampak menahan haru, terlebih ketika istri almarhum Sumarji menangis saat menerima santunan itu. Dodo mengatakan, kehilangan keluarga apalagi suami tercinta memang tak tergantikan dengan harta. Namun, dia berharap santunan ini bermanfaat untuk melanjutkan kehidupan sepeninggal tulang punggung keluarga.
Dodo juga mengutarakan, santunan ini merupakan bukti bahwa negara hadir dalam masyarakat yang membutuhkan. Untuk itu, dia menyampaikan terimakasih pada perusahaan-perusahaan Jakon yang telah mendaftarkan para pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan, dan berharap semua pekerja Jakon terlindungi.
Sementara itu Kepala BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Karimunjawa, Suharto, menjelaskan, Gathering Perusahaan Jakon ini diharap sangat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dalam perlindungan pekerja Jakon.
“Kami ingin meningkatkan sinergi antara perusahaan Jakon dengan PLKK. Karena itu dalam Gathering Perusahaan Jakon ini kami juga menghadirkan Pengawas K3 Disnaker dengan harapan perusahaan Jakon mendapat arahan guna mencegah kecelakaan pekerja Jakon, dan kalau masih ada yang mengalami musibah kecelakaan kerja dapat tertolong oleh layanan terbaik PLKK,” terang Suharto.
“Semoga materi K3 dasar yang disampaikan Kasie Pengawasan K3 Disnaker dilaksanakan dengan baik oleh pihak perusahaan Jakon, dan tidak terjadi disharmonisasi di PLKK dalam layanan pada peserta Jakon yang mengalami kecelakaan kerja, sehingga BPJS Ketenagakerjaan menjadi benteng terakhir bagi pekerja Jakon,” tandas Suharto.
Acara yang berlangsung hingga hampir sore hari ini juga dihadiri Ketua BPJS Wacht Jatim, Arief Supriyono. Selain itu, dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama co-marketing dengan PT Sun Star Motor yang siap memberi manfaat tambahan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang beli cash maupun kredit mobil di dealer Jalan Raya Ngagel 83 Surabaya ini. (Ganefo)
