Upaya Pemenuhan Hak Anak, Pemkot Surabaya dan GNI Gelar Seminar dan Talkshow Peringatan HAN

  • Whatsapp

Surabaya, beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) menyelenggarakan seminar dan talkshow bertajuk “Ruang Pemerhati Anak Nusantara” bertempat Graha Sawunggaling, Jumat (22/8/2025). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Kota Pahlawan.

 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya, Ida Widayati mengatakan, acara ini merupakan bentuk kolaborasi dalam hal pemenuhan hak anak, sekaligus sebagai wadah untuk mendengarkan aspirasi anak-anak di Kota Surabaya.

 

“Ini bukan kolaborasi pertama kami, sudah banyak kolaborasi yang telah dilakukan mulai dari sosialisasi hingga pendampingan anak,” kata Ida.

 

Ia menjelaskan bahwa seminar ini menghadirkan tiga sesi talkshow dengan topik berbeda, yaitu Bakat dan Tanggung Jawab Sosial Anak, Bebas Stunting untuk Kotaku, dan Kampung Aman dan Kota Ramah Perempuan dan Anak.

 

Sesi pertama menampilkan anak-anak dari berbagai komunitas, seperti Genre, Forum Anak Surabaya, dan anak-anak dampingan GNI. Sesi kedua membahas masalah kesehatan, kemudian sesi ketiga membahas program-program pemerintah kota yang melibatkan wilayah dampingan.

 

“Acara ini bertujuan untuk berbagi ilmu dan menyamakan persepsi, khususnya dalam hal perlindungan dan pemberdayaan anak. Kami berharap acara ini dapat menjadi wadah suara anak-anak agar bisa difasilitasi oleh pemerintah kota untuk pembangunan,” ujar Ida.

 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Gugah Nurani Indonesia, Fransisca Sianturi menjelaskan bahwa acara ini adalah bagian dari perayaan HAN 2025 yang serentak diadakan di seluruh Indonesia. Ia menambahkan bahwa Surabaya dipilih sebagai lokasi utama karena capaiannya yang luar biasa, yaitu berhasil meraih predikat Kota Layak Anak kategori utama selama tujuh tahun berturut-turut.

 

“Kami mengundang perwakilan stakeholder dari 11 daerah pendampingan kami, mulai dari Sumatera hingga NTT, untuk belajar dari Surabaya,” kata Fransisca.

 

Fransisca berharap, melalui acara ini, hak-hak dasar anak di seluruh daerah pendampingan GNI bisa terpenuhi, termasuk dalam hal pendidikan, kesehatan, akses air bersih, dan ekonomi keluarga.Ia menambahkan, tujuan utama dari talkshow ini adalah mendorong setiap daerah untuk mengembangkan kebijakan atau regulasi baru, atau meningkatkan yang sudah ada, terkait pemenuhan hak anak.

 

Menurutnya, kolaborasi multipihak antara pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), perusahaan, dan masyarakat penting untuk menciptakan lebih banyak ruang yang ramah anak.”Anak-anak dilibatkan, tapi yang membuat perubahan bukan hanya mereka. Kita semua harus berkolaborasi untuk menciptakan ruang yang ramah anak,” pungkasnya. (*)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait