SURABAYA, beritalima.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan berbagai macam upaya agar warganya menjadi tuan dan nyonya di kota sendiri di era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Berbagai upaya pemkot tersebut disampaikan Walikota Surabaya Tri Rismaharini kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN, Ashariadi serta beberapa pejabat dinas yang akan ditempatkan di beberapa Negara ASEAN pada Kamis, (23/03/2017) di ruang sidang walikota.
Berbagai upaya tersebut antara lain peningkatan SDM kota Surabaya melalui pelatihan rumah bahasa untuk mengasah ketrampilan dalam berbahasa asing, pembangunan infrastruktur seperti taman, hutan kota, tepi sungai, dan pedestrian jalan. Layanan pendidikan dan kesehatan yang kini diperoleh secara mudah dan gratis, kemajuan teknologi melalui CCTV dan command center untuk mengatasi permasalahan di Surabaya.
.
“Ini menunjukkan bahwa Surabaya itu sudah ada di peta dunia. Artinya, Surabaya sudah lebih maju dari segala hal dan sudah dikenal oleh dunia,” kata Risma di sela-sela acara.
Tak ketinggalan, Risma turut menjelaskan pemberdayaan ekonomi bagi para UKM (Usaha Kecil Menengah) melalui pendampingan dan pelatihan. Artinya, para UKM dilatih oleh tenaga pengajar yang mumpuni di bidangnya mulai dari cara membuat hingga menjual barang.
“Kami akan terus mendorong kewirausahaan UKM supaya hasil produknya dapat terjual di pasar lokal bahkan luar negeri serta mempersiapkan para UKM menghadapi MEA. Cepat atau lambat MEA akan segera masuk ke Surabaya,” ujar Risma.
Di akhir acara, mantan Kepala Bappeko tersebut berpesan kepada pejabat dinas yang ditugaskan di beberapa Negara ASEAN dapat membangun hubungan kerja yang baik antara Negara ASEAN dan Indonesia, khususnya Surabaya.