ATAMBUA — Rasa haru dan kebahagiaan kini tengah menyelimuti masyarakat yang tinggal di tiga dusun di Desa Tukuneno, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Betapa tidak, dalam kurun waktu sepekan saja bantuan berupa sumur bor dan perbaikan jalan datang secara cuma-cuma dari Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak.
Atas kebaikannya yang tanpa pamrih ini, Kapolres Belu dibanjiri ucapan terima kasih dari Penjabat Kepala Desa Tukuneno, tokoh masyarakat serta sejumlah masyarakat dari dusun Buburlulik, Dusun Weberliku dan dusun Tubatan.
Penjabat Kepala Desa Tukuneno, Frimus Koli menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas bantuan yang telah diberikan karena menurutnya salah satu masalah utama yang dihadapi oleh warga adalah keterbatasan air bersih yang menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari.
“Air bersih adalah kebutuhan utama masyarakat, baik itu untuk kehidupan sehari-hari maupun keberlangsungan segala macam aktivitas. Selama bertahun-tahun, masyarakat kami, termasuk saya sebagai warga mengalami kekurangan air bersih”, kata Frimus Koli.
“Dan Saya betul-betul tidak menyangka apa yang kami sampaikan saat di Polsek Tasifeto Barat langsung direspon oleh bapak kapolres. Tidak sampai seminggu dan tanpa proposal, bapak kapolres hadir membawa alat pengeboran dan masyarakat nantinya bisa mendapatkan air bersih secara nyata dan gratis”, tambah Penjabat Kepala Desa Tukuneno.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh kepala dusun Weberliku, Tarsisius Lau. Yang tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya setelah Kapolres Belu turun dengan alat berat dan truk pengangkut pasir, memperbaiki jalan rusak yang menghubungkan pemukiman dengan area pertanian milik mereka.
“Dusun Weberliku khususnya di kampung lama, selama ini kami tidak pernah merasakan akses jalan yang baik menuju kebun kami maupun menuju ke kota Atambua”, kata Kepala Dusun Weberliku.
“Namun, dengan adanya bantuan dari bapak kapolres, maka kami dari dusun Weberliku khususnya kampung lama merasa senang karena kami sudah tidak sengsara lagi untuk pulang pergi ke kebun maupun menuju ke kota. Sekali lagi terima kasih bapak Kapolres yang sudah sangat peduli dengan kami orang susah ini ujarnya.
Ungkapan syukur dan kebahagiaan juga mengalir dari Ketua RT. 03 Fransiskus Mones yang tak dapat menyembunyikan rasa haru dalam hatinya.
“Kami pernah alami keluarga melahirkan, kami sampai pikul dari kampung lama (dusun Weberliku) sampai Kotafoun baru Ambulance muat menuju ke Atambua.. Baru-baru ini adik Saya meninggal, kami pinjam tahan orang punya tanah di kotafoun,kami kubur sementara disana menanti musim kering 1-2 tahun baru kami pindahkan ke atas kampung kami, kampung lama”ungkap Ketua RT.03.
“Tapi sekarang jalan kami yang rusak sudah diperbaiki dan bapak Kapolres sudah rela untuk kami, sudah rela uang, tenaga dan lainnya membantu kami masyarakat kecil ini yang kesulitan akan akses jalan yang baik Sekali lagi Kami terima kasih sebanyak-banyaknya untuk bapak Kapolres Belu”tambah Ketua RT.03.
Ungkapan syukur dan kebahagiaan juga disampaikan Manuel Luan seorang warga yang tinggal di kampung lama dusun Weberliku, desa Tukuneno.
“Bantuan ini adalah jawaban atas doa-doanya selama ini. Kami bersyukur karena apa yang kami nantikan akhirnya menjadi kenyataan berkat bantuan Kapolres Belu. Rasa syukur dan kebahagiaan kami seakan menjadi jawaban dari Tuhan Yang Maha Esa,” ungkap Manuel Luan.
“Jalan kami kini sementara diperbaiki dan untuk diketahui Jalan ini sudah 100 tahun tidak pernah diperbaiki tapi berkat Tuhan melalui bapak Kapolres Belu, ini tahun jalan ini sudah diperbaiki. Kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan kepada bapak Kapolres, Tuhan memberkati selalu”, tambah Manuel Luan.
Terkait bantuan tersebut, Kapolres Belu Richo Nataldo Devallas Simanjuntak, mengungkapkan, perbaikan jalan yang menghubungkan pemukiman dengan kebun milik warga dikerjakannya berawal dari keluhan masyarakat saat acara ramah tamah bersama masyarakat di desa Tukuneno tanggal 10 februari 2024 lalu.
“Jadi saat kita tatap muka waktu mau pengerjaan sumur bor, masyarakat juga mengeluh tentang akses jalan dari rumah ke kebun dan sawah mereka yang tidak bisa ditempuh kendaraan karena medannya berlumpur dan susah dilewati meskipun dengan jalan kaki”, tutur Kapolres Belu.
“Dengan kondisi hujan yang belum kunjung mereda ini, mereka sampai berjalan kali 3 sampai 6 kilometer memikul hasil kebun mereka dengan kondisi jalan yang penuh air dan berlumpur. Kalau kondisi begini ini dibiarkan, kasihan juga masyarakat yang sangat sulit memobilisasi hasil pertanian mereka maupun menuju ke kota Atambua”, tambah Kapolres Belu.
Hanya berselang tiga hari usai menerima keluhan warga, Kapolres Belu langsung mendatangkan alat berat berupa excavator serta truk pengangkut pasir dan sirtu (pasir batu) untuk memperbaiki jalan tani yang tertimbun dengan lumpur.
“Setelah Saya kroscek di lapangan dengan masyarakat setempat, sunggu miris kondisi jalan yang mau tidak mau diakses oleh masyarakat karena kebutuhan. Jalannya penuh lumpur dan otomatis kalau paksa lewat bisa-bisa kita terjatuh karena licin. Dan jalan rusak yang menghubungkan pemukiman dengan perkebunan warga panjangnya kurang lebih sekitar 3 KM”, ungkap Kapolres Belu.
“Hari itu juga Saya langsung datangkan tiga excavator untuk membuka akses jalan yang tertimbun lumpur. Jalan yang sebelumnya sempit dan berlumpur, kita lebarkan dan kita timbun dengan sirtu supaya masyarakat yang melintas dengan jalan kaki bisa aman dari lumpur dan kendaraan juga bisa keluar masuk dengan aman. Karena jalannya lumayan besar dan panjang, Ada belasan dump truck kita gunakan untuk mengangkut sirtu sehingga pengerjaannya bisa cepat selesai”, tambah Kapolres Belu.
Orang nomor satu di Polres Belu ini berharap bantuan tersebut setidaknya dapat merangsang perekonomian dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Seperti kita bersama ketahui, air bersih adalah kebutuhan utama masyarakat, baik itu untuk kehidupan sehari-hari maupun keberlangsungan segala macam aktivitas. Misalnya uang yang tadinya untuk membeli air bisa digunakan untuk keperluan lain baik itu untuk kebutuhan sekolah anak ataupun kebutuhan rumah tangga dari masyarakat itu sendiri”, tutur Kapolres Belu.
“Begitu juga dengan akses jalan. Dengan diperbaikinya jalan tani ini, secara otomatis bisa mengurangi beban kerja dari petani yang tadinya susah payah tenaga dipakai untuk memikul alat pertanian kini jadi bisa.menghemat tenaga dan lebih mudah untuk mengerjakan sawah ladang nya”, pungkas Kapolres Belu. (*)