TULUNGAGUNG, beritalima.com- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Ngantru, Kabupaten Tulungagung, melaksanakan kegiatan TEMS (Tulungagung Emergency Medical Service) di seluruh wilayah Tulungagung khususnya wilayah kerja Puskesmas Ngantru.
Kegiatan TEMS dilakukan oleh UPT Puskesmas Ngantru mulai tahun 2017 hingga sekarang, dengan sasaran masyarakat yang membutuhkan layanan darurat secara cepat. Dengan dukungan lintas sektor yang melibatkan Polsek, Damkar, Basarnas dan Kepala Desa.
Hal itu disampaikan oleh KUPT Puskesmas Ngantru, dr. Dedi Hariyanto, di sela-sela kesibukan jam kerjanya. Senin, (29/07/2024).
Menurutnya, tujuan diadakan kegiatan ini yaitu, mendekatkan layanan kepada masyarakat dengan harapan masyarakat dengan mudah mendapatkan pelayanan kesehatan gawat darurat.
“Penanganan dengan cepat, tepat, akurat dan aman yang melibatkan lintas sektor melalui program PSC (Public Safety Centre), sangat membantu masyarakat yang membutuhkan penanganan sesegera mungkin,” ujarnya.
Lanjut dr. Dedi mengungkapkan, sampai bulan Juni 2024 ini sudah ada 83 kasus penjemputan pasien sakit di rumah dan Rata-rata penjemputan di rumah 15 kasus setiap bulan. Kemudian, 44 kasus kecelakaan yang ditangani dengan rata-rata penanganan kecelakaan lalu lintas 8 kasus setiap bulan.
“Metode yang dilakukan dengan penjemputan ambulance di rumah dengan kondisi darurat untuk dikirim ke RSU dr Iskak, selanjutnya penjemputan ambulance di jalan raya jika terjadi kecelakaan lalu lintas,” ungkap Kapus.
Adapun kelebihan dan kekurangan dilaksanakan TEMS, paparnya, pelayanan gawat darurat bisa secara cepat dan tetap, tetapi terkadang terkendala jarak tempuh dan jalanan macet.
Kapus Ngantru menghimbau, jika masyarakat membutuhkan ambulan saat gawat darurat, bisa menghubungi call center PSC (public safety center).
“Nantinya, PSC akan mengubungi atau menugaskan puskesmas terdekat untuk melakukan pelayanan atau penjemputan ambulan pada korban baik di rumah kasus kesakitan maupun di jalan kasus kecelakaan,” pungkasnya. (Dst).