JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyoroti tingginya angka positif Covid-19 di Sulawesi Barat pascagempa mengguncang daerah tersebut beberapa oekan lalu.
Dari angka yang dilansir Emergency Medical Team Ikatan Dokter Indonesia (IDI), angka positif wabah pandemi virus Corona (Covid-19) melonjak sekitar 70 persen usai bencana. Karena itu, senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur ini meminta Pemerintah segera mengambil tindakan cepat untuk mengatasi hal tersebut.
“Kasus Covid-19 yang melonjak sekitar 70 persen itu termasuk pengungsi dan relawan. Untuk mencegah kasus Covid-19 di pengungsian, harus segera dibuatkan ruang isolasi bagi penderita Covid-19 dengan cepat,” kata LaNyalla dalam keterangan resmi, Selasa (9/2).
Perlu diketahui, rumah sakit khusus penanganan Covid-19 rusak akibat gempa yang melanda Sulawesi Barat. Rusaknya fasilitas kesehatan itu bisa saja menjadi salah satu sebab tingginya angka positif Covid-19 di Sulawesi Barat usai bencana.
“Para relawan harus lebih cepat ditangani karena bisa jadi merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala), sehingga sangat berpotensi menularkan kepada para pengungsi,” papar LaNyalla.
Diakui, itu tidak mudah menanggulangi bencana di wilayah pengungsian. Namun, tetap harus menjadi prioritas penyelamatan karena efeknya berdampak luas. “Penanganan Covid-19 saat bencana memang tidak mudah. Tetapi tetap harus menjadi prioritas karena efeknya bisa meluas dan khawatir tidak dapat dikendalikan,” kata LaNyalla.
Emergency Medical Team Ikatan Dokter Indonesia mengingatkan pentingnya sarana isolasi di wilayah terdampak gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. Kasus Covid-19 di daerah-daerah tersebut meningkat sehingga mengakibatkan angka terkonfirmasi positif Sulbar naik 70 persen dalam 23 hari. (akhir)
