JEMBER, beritalima.com | Usai menjalani perawatan di RSD. dr. Soebandi Jember, pemimpin Padepokan Tunggal Jati Nusantara Nurhasan, yang juga selaku ketua ritual maut di Pantai Payangan, dijemput pihak kepolisian.
Nurhasan dijemput Polisi untuk dilakukan pemeriksaan, setelah 24 anggotanya tergulung ombak dan 11 orang meninggal dunia, saat menggelar kegiatan ritual di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Minggu dinihari (13/2/2022).
“Insyaallah hari ini sudah boleh pulang. Dari pihak rumah sakit sudah diizinkan pulang,” kata Wakil Direktur RSD. dr. Soebandi Tri Wiranto dalam selulernya, Selasa siang (15/2/2022).
Nurhasan masuk rumah sakit, setelah mengalami kecelakaan laut di pantai selatan Jember. “Masuknya, mulai hari minggu, karena habis tergulung ombak,” tutur Tri Wiranto.
Pria yang tinggal di Desa Dukuh Mencek tersebut, tergulung ombak bersama anggota padepokan dan lalu dilarikan ke puskesmas.
“Rujukan dari puskesmas, ada sesak, mual, muntah dan ada keluhan uluhati,” jelasnya. Sehingga pihak puskesmas kemudian merujuk yang bersangkutan ke rumah sakit.
“Sekitar setengah jam yang lalu keluarnya, dan kondisi menurut dokter yang merawat sudah membaik,” jelasnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan, setelah berkoordinasi dengan pihak RSD.dr. Soebandi pukul 13.00 WIB yang bersangkutan dinyatakan layak untuk di rawat jalan.
“Selanjutnya kami bawa ke Polres, untuk dilakukan pemeriksaan. Saat ini yang bersangkutan masih kami lakukan pemeriksaan untuk pendalaman yang berkaitan dengan perkara tersebut,” tuturnya.
“Penyelidikan ini kami lakukan, juga sebagai bahan pelengkap terhadap saksi-saksi lainnya juga, saksi-saksi jamak ataupun yang hadir pada saat kegiatan ritual di pantai payangan,” pungkasnya. (Sug)