Usai Dilantik, Gus Ipin Prioritaskan Dua Sektor Pembangunan

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com –

Tampuk kepemimpinan di Kabupaten Trenggalek kembali di terimakan kepada Mochamad Nur Arifin sebagai bupati terpilih hasil kontestasi pilkada 2020 yang lalu.

Melalui seremoni virtual, serah terima jabatan (sertijab) disaksikan langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama unsur forkopimda di Pendopo Manggala Praja Nugraha Kabupaten Trenggalek pada Kamis (4/3/2021) siang.

Di cegat para wartawan usai kegiatan, bupati muda yang akrab disapa Gus Ipin tersebut menyampaikan bahwa pada periode ke dua jabatannya ini dirinya bersama jajaran akan terfokus pada pembangunan sektor ekonomi inklusif dan sumber daya manusia.

“Ada dua sektor yang akan saya fokuskan kedepan, yakni sektor pembangunan ekonomi inklusif dan SDM nya,” ungkap Gus Ipin.

Menurut suami Novita Hardiny ini, target pada ekonomi inklusif diantaranya peningkatan tumbuhkembangnya desa wisata yang berbasis kolaborasi. Dengan melalui pendampingan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) per desa wisata. Harapannya, “Desa wisata bisa cepat bertumbuh secara maksimal ketika ada pendampingan dari pemerintah,” imbuhnya.

Ditambahkan Gus Ipin, pihaknya juga berkonsentrasi dalam mendorong pertumbuhan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). Sebagaimana arahan Gubernur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek akan mengarahkan pemasaran UMKM yang ada ke arah digital.

“Nanti, semua potensi diberdayakan. Apalagi, data UMKM di bawah Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) sudah ada di Penggerak PKK. Ada juga program 5 ribu pengusaha perempuan sebagai penguatan,” jelas Gus Ipin.

Ada program juga, lanjut dia, pembangunan pusat kreativitas sebagai tempat peningkatan skil bagi para pelaku wirausaha. Sebab, harus diakui jika Pemkab Trenggalek sebenarnya memang masih punya pekerjaan rumah untuk penanganan ‘stunting’ dan indeks pembangunan manusia. Maka, semuanya di minta agar berperan aktif dalam membantu. Termasuk pemerintah desa pun diharapkan turut melakukan pendataan, khususnya kepada anak usia sekolah agar bisa segera masuk ke PAUD atau TK.

“Untuk SDM di pesantren atau yang sudah bersekolah di pondok namun tidak mengikuti pendidikan formal, nantinya bisa diprioritaskan untuk mengikuti kejar paket. Harapannya, angka partisipasi dan kemauan dalam bersekolah bisa ditingkatkan. Itu, untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia,” pungkas ayah dari tiga putra ini. (her)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait