Usai Disegel Pemkab, Ratusan Ayam Petelur Banyak Mati

  • Whatsapp

BANGKALAN, Beritalima.com– Badrut Tamam, Pengusaha ayam petelur di Desa Lajing, Kecamatan Arosbaya Bangkalan mengaku mengalami kerugian yang sangat besar pasca kandang usaha miliknya disegel Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) setempat pada 30 Januari 2019 lalu.

Badrut sapaannya menuturkan, hingga saat ini ayam petelur miliknya sudah banyak yang mati mencapai 600 ekor. Kalau diuangkan kata dia, kerugiannya mencapai Rp 48 juta.

“Kematian ayam sampai sekarang mencapai 600 ekor, kalau diuangkan ya sekitar Rp 48 juta,” ungkap Badrut, Senin (18/2/2019) dihalaman Pemkab Bangkalan usai menyampaikan aspirasinya.

Dikatakan dia, kerugian itu hanya pada ayamnya saja, bukan termasuk kerugian penghasilan dan pakan. Disamping itu, kerugian yang dialaminya adalah ayam yang sudah tidak produktif bertelur.

“Ayam saya kan 1.344 ekor, seharusnya sudah bertelur sebanyak 80 kilo,” keluhnya menghitung kerugian yang dialaminya.

Disamping itu, Badrut menyampaikan selama 5 bulan terakhir dirinya selalu mendapat teror. Hampir setiap hari kandangnya dilempari hingga banyak yang rusak.

“Kronologisnya pelemparan terjadi pagi, siang dan malam, bahkan saking seringnya dilempar banyak yang kerugian yang saya alami,” ucapnya.

Badrut mengatakan, Kedatangannya ke Pemkab Bangkalan tidak lain hanya untuk meminta keadilan dan segel usahanya dibuka.

Sementara, Asisten Pemerintahan Setkab Bangkalan Ismet Effendy mengatakan, penyegelan yang dilakukan Satpol-PP berdasarkan laporan dari masyarakat lantaran bau dari kandang ayam petelur tersebut dirasa mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

“Kita sudah beri waktu 2 minggu untuk berkomunikasi dengan masyarakat, kalau warga sudah welcome ya kita buka segelnya,” ucapnya usai menerima pendemo dihalaman Pemkab Bangkalan. (Rus)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *