SUMBAWA BESAR NTB.Beritalima.com| Gubernur NTB, Zulkieflimansyah merespon cepat atas kerusakan puluhan titik rumpon milik nelayan dua Kabupaten di Nusa Tenggara Barat.
Gubernur langsung memerintahkan jajaran Dinas Kelautan Perikanan (DKP) dan Dinas ESDM NTB untuk terjun memfasilitasi protes masyarakat nelayan di dua kabupaten tadi.
“Benar pak, Pak Gubernur telah mengutus dua pejabat di instansi itu untuk bertemu kami. Dan mendengarkan penjelasan serta protes nelayan kami atas rumpon yang di putus dan diangkut PT. MIGAS, perusahaan survey pipa minyak bawah laut,” kata, Kepala Desa Pukat, Kecamatan Utan, Sumbawa Besar, Slamet Riadi, Rabu (24/6) waktu setempat.
Slamet mengatakan, DKP NTB dan ESDM tidak mengetahui operasional kapal milik PT.MIGAS dengan nama lambung Elena 99, yang membersihkan dan merusak puluhan rumpon nelayan.
Menurut Kepala Desa, Pemerintah NTB akan segera melacak dan memanggil otoritas perusahaan ini hingga ke pemerintah pusat.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Perikanan Kelautan Lombok Timur, Abdul Azis, juga mengakui ada protes nelayan di Desa Sugian Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur atas operasi kapal surveyor PT.MIGAS ini.
“Kami tidak tahu operasi kapal ini. Nelayan protes ke kami dan sudah kami koordinasikan ke DKP NTB.
Menurut sejumlah vedeo yang di rekam nelayan setempat, rumpon rumpon itu diangkut dan dibersihkan kapal Elena 99 untuk berhari hari. Otoritas kapal ini beralasan kegiatan itu untuk mebersihkan jalur koordinat survey untuk pembangunan pipa bawah laut. Hanya saja, terkait dengan koordinat dan titik survey sebagaimana yang dimaksud tadi, menurut Abdul Azis, tidak pernah dilaporkan kepada pemerintah kabupaten.
“Kita sendiri tidak tahu pak. Saya sudah sampaikan masalah ini ke DKP NTB,” ujar, Abdul Azis, dari Kruak Lombok Timur, Minggu (21/6).
Kepala DKP NTB, Yusron Hadi membenarkan telah ada laporan informasi tersebut. Ia telah memerintahkan jajarannya untuk terjun serta mengecek langsung ke lapangan.
Rupanya, masalah protes nelayan dua Kabupaten ini direspons anggota DPR RI, H.Muhammad Syafrudin,ST.MM. Wakil rakyat senayan yang biasa dipanggil HMS tersebut menyampaikan langsung keluhan nelayan NTB ini ke Menteri DKP, Eddy Prabowo dalam sebuah rapat Daring dengan komisi tehnis baru baru ini.
“Pak menteri kami sampaikan keluhan nelayan kami di NTB, di Sumbawa terkait rumpon rumpon mereka yang di bersihkan atau di angkut oleh perusahaan survey Migas kita. Proyek nasional tetap harus berjalan, namun tak boleh merugikan masyarakat kita,” demikian, kata HMS kepada Menteri dalam rapat tersebut, Rabu (25/6).
Sebelumnya ratusan nelayan Desa Pukat Kecamatan Utan Sumbawa Besar dan Desa Sugian, Kecamatan Sambelia dan Desa Curik Kecamatan Bayan, Lombok Timur memprotes atas operasi kapal Elena 99 milik PT.MIGAS Energi.
Kapal ini diketahui Kapal Survey untuk pemasangan pipa bawa laut milik SKK Migas pusat. Rumpon nelayan adalah Fishing Ground atau area tangkap mancing nelayan setempat. Akibat rusak dan hilangnya Rumpon tersebut sumber daya perikanan setempat terancam berkurang.(Rozak)