Jombang | beritalima.com – Pelantikan Raya dan Seminar Keorganisasian Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang dengan mengambil tema Tata Kelola Ormawa Menuju Republik Mahasiswa Unwaha yang Organized, Transformatif dan Berintegritas. Lanjutnya diharapkan usai menyelesaikan perkuliahan dapat mengbangkan potensi dan tidak punya tanggungan.
Hadir sebagai narasumber Dr. KH. M. Wafiyul Ahdi, SH., .Pd.I sebagai Keynote Speech, dipandu oleh moderator Ersa Diandra Ixania, Dr. Rijal Mumazziq Z, M.HI selaku Rektor INAIFAS Jember, Moh. Danur Wenda, Ketua BEM Universitas UNWAHA, Khoiru Fitri Annisa, Wakil Ketua BEM Universitas UNWAHA.
Panitia membacakan struktur organisasi BEM UNWAHA dengan model Republik Mahasiswa Unwaha dengan dibantu Kementerian kemudianq dilantik oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Wafiyul Ahdi untuk diminta kesiapannya.
“Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai organisasi mahasiswa memiliki tanggung jawab sesuai amanah untuk membawa mahasiswa ke arah yang lebih dengan melibatkan seluruh mahasiswa sebahai mitra kampur Unwaha,” tandas Ketua BEM Unwaha, Moh. Danur Wenda, Minggu (28/5/2023) di Aula Unwaha.
Rektor Unwaha pun menimpali bahwa jenis organisasi mahasiswa apapun tujuannya selalu baik dalam menjalankan kegiatan – kegiatannya baik dilaksanakan pengurus maupun BEM Unwaha itu sendiri perlu digiatkan.
“Organisasi mahasiawa harus memiliki nilai tambah tidak saja kegiatan akademik akan tetapi kegiatan organisasi penting juga, semoga BEM Unwaha yang hari ini dilantik mampu membawa mahasiawa yang lebih baik lagi,” terang Rektor.
Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dimata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unwaha berjalan bahua baik kegiatan BEM maupun kegiatan mahasiswa. Sayangnya pada Covod-19 terjadi atagnan hingga tidak bisa dilaksanakan secara fiaik melainkan secara daring hingga adanya keterputusan kepengurusan maupun keterputusan regenerasi Ormawa di Unwaha ini.
“BEM adalah organisasi mahasiawa sebagai mitra kampus untuk mensukseskan program – program kampus yang sudah diprogramkan. Oleh karena itu perlu difahami oleh seluruh mahasiswa Unwaha,” terang Wafiyul Ahdi.
Lanjut Wafiyul Ahdi, kegiatan harus sesuai dengan peogram dan selaraa dengan visi misi Unwaha, sejalan seperti yang disampaikan Rektor Unwaha bahwa mahasiawa Unwaha yang berjumlah 3000 orang itu dapat ditata hingga menjadi kekayaan.
“Waktunya banyak yang longgar maka perlu dipetakan untuk melihat potensi dan memberi kesempatan bagi mahasiawa pada pasca pandemik ini,” tukasnya.
Masih diterangkan Wafiyul Ahdi, hanya di era sekarang ini mahasiswa dituntut oleh orang yang memiliki kepentingan agar memiliki kemampuan maka harua meningkatkan skill. Setidaknya menurutnya bisa membuat artikel bahwa melakukan penelitian
“Unwaha punya banyak jaringan hingga dapat digunakan para mahasiswa di kampus Unwaha untuk melakukan kegiatannya demi mengembangkan potensi dan tidak mengganggu ketuntasan perkuliahannya,” terangnya.
Ia pun menambahkan bajwa ormawa usai menyelesaikan perkuliahannya di S1 bisa melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan mengembangkan potensinya jangan sampai sudah menyelesaikan perkuliahannya tapi masih punya tanggungan di BEM.
“Ketertundaan alumni Unwaha untuk mengembangkan potensinya atau tertunda ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, harus dipangkas agar di semester 8 bisa menyelesaikan perkuliahannya,” imbuhnya.
Maka dari itu kata Gus Wafi, selama menjadi mahasiswa harus kritis dan analitis hingga bisa merubah karakter karena merubah karakrer tidak bisa digantikan oleh teknologi hingga diharapkan mampu berpikir kritis dan bisa berkolaborasi.
Reporter : Dedy Mulyadi