JOMBANG, beritalima.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) terkendala dengan anggaran untuk meningkatkan pembangunan olahraga baik tingkat pusat maupun daerah. Namun dijelaskan Tito, Ketua KONI Cabang Jombang merasa berterima kasih kepada Bupati Jombang, Nyoni Suharli Wihandoko, yang telah memberikan kepercayaan memberikan dana hibah sebesar Rp2 miliar untuk pembinaan olah raga di Kabupaten Jombang.
Namun yang menjadi kendala pada cabang olah raga di Jombang adalah mengenai peralatan di setiap cabor. Oleh karena itu diharapkan Tito ke depannya pemerintah Kabupaten Jombang dapat mengumpulkan perusahaan – perusahaan yang dapat menjadi bapak angkat pada cabor tertentu.
Namun setelah RAT ini, semua dana sudah diturunkan ke tiap – tiap cabor, sehingga cabang olah raga memiliki 3S, yakni sukses administrasi, sukses pembinaan, dan sukses prestasi. Oleh karena itu 3S harus digelorakan, karena setelah RAT ada program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
“Setelah nanti turun ke cabang olah raga seperti pengiriman atlit untuk kejuaraan olah raga baik kejuaraan pengprov maupun open turnamen. Itu juga menjadi pembinaan pelatihan – pelatihan di cabor tertentu,” ujar Tito kepada beritalima.com, Rabu (29/3/2017) di Ruang Bung Tomo, Komplek Perkantoran Pemkab Jombang.
Lebih lanjut ditegaskan Tito selain 3S yang digelorakan, memiliki target yang diharapkan, karena haknya cabor sudah diberikan akan tetapi kewajiban cabor harus memberikan prestasi kepada KONI karena akan dilaporkan ke Pemkab Jombang dan siap menjadi tim sukses pada bidang olah raga. Sedangkan cabang olah raga yang telah mendapat pembinaan dari KONI sebanyak 30 cabang olah raga yang berprestasi dan 3 cabang olah raga fungsional.
Namun cabang olah raga yang baru masuk tahun 2017 ini adalah cabang alah raga bela diri dari Thailand yaitu Muathai. Kendati sudah mengirim SK ke KONI Jombang tapi olah raga bela diri yang baru masuk ke KONI Jombang itu bdlum bisa diakomodir melain pada tahun 2018 baru bisa diakomodir. Meskipun belum bisa diakomodir akan tetapi ada kegiatan – kegiatan yang dapat membantu cabor baru Muathai tersebut.
“2017 ini belum ada multieven tetapi tiap cabor ada even di masing – masing pengprov. Nah itu target kita kejurda tapi tergantung cabornya. Sedangkan Perbakin bulan Nopember 2017 ini ada even, tempat latihan Perbakin di belakang BLK dan sudah melakukan usia dini paling kecil berusia 7 tahun untuk Porprov,” imbuhnya. dedy mulyadi