TULUNGAGUNG, beritalima.com- Beredarnya foto di media sosial terkait penggalangan dana atau open donasi untuk anak yatim piatu berinisial SL dan WN, membuat berbagai kalangan atau donatur empati dan peduli, bahkan tak jarang yang merasa iba dan langsung mendatangi rumah mereka.
SL dan WN, mereka berdua tinggal di Kelurahan Karangwaru, Kecamatan/ Kabupaten Tulungagung. Sejak dua tahun yang lalu mereka menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka hanya bergantung dari pemberian dan uluran tangan dari orang yang peduli dengannya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kelurahan Karangwaru, Devi Asmianto, S.Sos., mengatakan bahwa, terkait berita yang beredar saat ini di media sosial, pemerintah Kelurahan Karangwaru berterimakasih, pihaknya tidak memungkiri bahwa benar itu warganya yang yatim-piatu atau warga yang sekiranya memerlukan bantuan.
“Kami disini, pemerintah Kelurahan Karangwaru sudah memberikan jaring sosial kepada SL dan WN, sehingga untuk keberlanjutan kehidupan disokong dari jaring sosial, Bisa dari PKH, KIS dan bantuan berupa fisik terkait kondisi yang mengalami disabilitas,” katanya. Senin, (30/09/2024).
Devi menyampaikan, ini sebagai upaya pihak pemerintah khususnya pemerintah Kabupaten Tulungagung dan juga pemerintah Kelurahan Karangwaru, berupaya memberikan solusi terbaik bagi warga yang membutuhkan bantuan.
“Jadi, kita selalu berusaha untuk memposisikan diri bagi mereka yang memang sekiranya memerlukan bantuan seperti itu,” ujarnya.
Dengan adanya berita bantuan maupun donasi dari donatur yang peduli, lanjut Devi, pihaknya sangat mengapresiasi karena itu juga sebagai upaya bukan hanya pemerintah saja sebagai peran untuk menyelesaikan semua fenomenal sosial yang ada Kabupaten Tulungagung, tetapi juga ada partisipasi dari pihak-pihak yang bisa membantu menyelesaikan permasalahan sosial.
“Kami juga terbuka seandainya ada pihak-pihak yang ingin memberikan donasi kepada SL dan WN, namun dengan catatan bantuan bisa disalurkan dan tepat sasaran, jangan sampai kondisi seperti sekarang malah dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab,” ungkapnya.
“Kami juga berterimakasih kepada donatur yang sekiranya sudah membantu warga kami. Kedepannya, kita juga sudah memberikan solusi terkait dengan pendidikan dan bantuan kewirausahaan. Dengan Kewirausahaan yang berkelanjutan akhirnya mereka bisa hidup secara mandiri,” tutupnya.
Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tulungagung, Wahiyd Masrur, S.Sos., MM melalui Kabid Rehabilitasi Sosial, Efif Sakti Wibowo, S. STP, menerangkan bahwa, pihaknya sudah mengambil langkah dan upaya untuk memberikan solusi kepada SL dan WN.
“Ya kita sudah mengintervensi kedua anak yatim-piatu ini sejak awal tahun 2024. Kita sudah kerjasama dengan centra terpadu untuk memberikan kebutuhan dasar bantuan seperti sembako dan nutrisi. Kemudian di bulan Agustus kita memberikan bantuan berupa kursi roda kepada penyandang disabilitas,” terangnya.
“Kedepan, kita juga menggandeng pihak terkait untuk membantu administrasi sekolah agar mereka bisa melanjutkan sekolah. Selain itu, juga kita komunikasikan dengan central terpadu untuk mendapat bantuan kewirausahaan,” pungkasnya. (Dst).