Jakarta—-Meski belum ada kepastian keberangkatan haji namun Komisi VII DPR RI akan terus bekerja membahas usulan kenaikan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) yang diusullan Menteri Agama. Termasuk segala persiapan untuk perjalanan haji jika pemerintah Arab Saudi membuka keberangkatan bagi jamaah haji Indonesia.
Menurut Wakil Ketua Komisi VIII, Ace Hasanudin Syadzil, Panitia Kerja (Panja) BPIH harus mempersiapkan kemungkinan jika pemerintah Saudi memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk memberangkatkan calon jamaah haji.
”Panja harus membuat berbagai skenario dan skema perjalanan yang selama ini diterapkan pemerintah Saudi,”kata Ace Hasanudib ini di Komplek Parlemen, Jakarta.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) atau biaya haji reguler tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi yang dibebankan kepada jemaah pada tahun ini sebesar Rp45.053.368 juta per jemaah.
Komponen BPIH itu meliputi biaya penerbangan, biaya hidup selama di Arab Saudi, sebagian biaya akomodasi di Mekkah dan Madinah, biaya visa, serta biaya tes PCR di Arab Saudi.
Menurut politisi Golkar yang akrab disapa Kang Ace ini mengakui biaya kebaikan biaya perjalanan haji tidak dapat terhibdarkan.
“Memang tidak dapat dihindarkan karena item-itemnya juga ditambah,” latanya.
Asumsinya, lanjut Ace, kalau proses persiapan haji secara normal, seharusnya normal 5 Juni sudah berangkat. Menarik garis itu, kami harus mempersiapkan terutama biaya perjalanan ibadah haji tahun ini,” ucapnya.
Ace melanjutkan, panja akan menetukan biaya haji yang harus dibayar dan biaya yang berasal dari dana optimalisasi haji yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Kemudian juga disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia.
“Pertama menyediakan alat-alat pencegah kesehatan, masker, karantina, PCR, Swab, bagi para calon sebelum dan kepulangan. Semua kami bahas jika kemungkinan diberikan, sudah siap memberangkatkan calon jemaah haji,” sebut legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat II tersebut.
Ace mengatakan, biaya perjalanan akan diumumkan apabila ada kepastian keberangkatan haji. “Mudah-mudahan ada ruang bagi calon jemaah haji untuk pelunasan BPIH,” harap Ace.
Hal senada juga diungkapkan anggota Konisi VIII yang juga dari Fraksi Golkar, Hj. Endang Maria Astuti, S.Ag., S.H., M.H.
Menurut wakil rakyat dari dapil.Jawa Tenah ini, jjika biaya perjalanan haji nantinya naik, itu karena memang ada biaya tambahan yang tidak bisa dipubgkiri. Misalnya adanya kenaikan pajak yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi.
Namun soal besaranya berapa kenaikan itu Komisi VIII akan mengkajinya lebih dalam.
”Nanti komisi VIII akan menyisir satu persatu itemnya. Jadi pada saatnya kita menetapkan harga yang pas,”katanya. (ar