CIANJUR, beritalima.com | Dengan modal Rp.10 juta pinjaman dari UPK Kecamatan Naringgul, Usup (52) beberapa tahun lalu mulai merintis usahanya. Dia sukses mengubah limbah menjadi kancing topi.
Di tengah Pandemi COVID -19, nasib Usup dan 50 orang karyawannya kini di ujung tanduk. Kegiatan produksi terpaksa dihentikan karena semua toko dan langganan yang biasa membeli hasil daur ulang limbahnya kini tutup.
Mereka berharap bantuan dari Pemerintah yang bisa meringankan beban di saat kebijakan untuk tetap di rumah. Karena sebagai makhluk hidup, sudah pasti harus makan. (Pathuroni Alprian)