SURABAYA, beritalima.com | UMKM selama ini telah menjadi tulang punggung perekonomian Jawa Timur yang telah membawa daerah melewati krisis akibat pandemi Covid-19 selama tiga tahun belakangan.
Maka dari itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menekankan pentingnya menggenjot dan memberi dukungan terhadap UMKM. Terutama dalam hal promosi untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
“Kita tahu sekarang ini, berbagai macam cara digunakan untuk mempromosikan UMKM. Sebagai contoh kita bermitra dengan banyak pihak. Jadi semakin banyak pihak yang terlibat, kita di pemprov bisa bersinergi,” ujar Wagub Emil saat membuka Pameran Fiesta Ramadhan di City of Tomorrow (Cito) Mall, Surabaya, Kamis (2/3).
Emil menjelaskan, acara pameran yang diadakan oleh LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) yang bekerjasama dengan CITO dan dinas terkait itu menjadi contoh baik dalam hal sinergitas.
Pasalnya, dirinya menyadari bahwa Pemprov Jatim tidak bisa berjalan sendiri. Sebab, masih banyak keterbatasan yang tidak dapat dihadapi pemerintah seorang diri.
“Maka Alhamdulillah dengan dukungan dari MAKI dan CITO, ada kesempatan bagi UKM dan asosiasi UKM, termasuk binaan-binaan dari OPD Jawa Timur untuk bisa mengenalkan dan syukur-syukur bisa menjual produk mereka melalui kesempatan ini,” imbuhnya.
Lebih jauh, Emil mengatakan bahwa strategi promosi yang dilakukan bisa memberikan efek signifikan. Terlebih karena dilakukan di pusat perbelanjaan yang menurutnya sangat strategis di Surabaya.
“Promosi paling standar memang pameran, standar tapi efektif. Apalagi mereka juga memikirkan bagaimana ini bisa ramai dengan berbagai event, seperti lomba untuk anak-anak ataupun lomba cosplay,” jelasnya.
Sementara itu, Emil menyebutkan bahwa target pertumbuhan UMKM tahun 2023 untuk wilayah Jawa Timur ada di kisaran 5%. Angka tersebut, ujarnya, melebihi ramalan lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia maupun International Monetary Fund (IMF) yang mematok angka 4%.
“Kita tetap harus optimis bahwa kita bisa jaga di atas 5%. Bagaimana mewujudkan itu? Kita antisipasi. Kalau ekonomi global melemah, tentunya permintaan produk akan agak melemah, maka permintaan domestik Jawa Timur sendiri yang harus digenjot,” ucapnya.
Meski begitu, mantan Bupati Trenggalek itu mengingatkan untuk menghindari kebocoran akibat konsumsi lokal untuk produksi impor yang terlalu tinggi. Mengingat, kegiatan seperti ini harusnya dapat menggenjot konsumsi lokal untuk barang-barang lokal dan bukan sebaliknya.
“Mudah-mudahan ini bisa mengenalkan produk-produk UMKM Jawa Timur kepada masyarakat. Jadi ini kesempatan UMKM se-Jawa Timur karena kita tahu bahwa pangsa pasar Surabaya menyumbang seperempat perekonomian di seluruh Jawa Timur,” tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut, Emil juga menyempatkan diri meninjau beberapa stand yang menjual baju, batik, aksesoris, serta panganan lokal.
Turut berpartisipasi dalam pameran yang diadakan pada 2-5 Maret 2023 itu Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM, UMKM Madiun, UMKM Tulungagung, E-UKM, serta Ojol Perempuan Mandiri.
(red)