SURABAYA, beritalima.com | Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) kembali gelar wisuda. Wisuda kali ini, Sabtu (21/10/2023), diikuti 467 wisudawan program D3, S1 dan S2.
Dalam sambutannya, Rektor UWKS Prof Dr H Widodo Ario Kentjono dr Sp THTBKL Subsp Onk (K) FICS berpesan agar para wisudawan tidak berhenti belajar. “Wisuda bukan akhir segalanya, justru awal dari proses kehidupan yang sesungguhnya,” ujarnya.
Disebutkan, hingga saat ini UWKS telah meluluskan 579 mahasiswa program D3, 35.369 sarjana S1, 914 Magister S2, 5.502 orang profesi Dokter, 494 Profesi Dokter Hewan, dan 1.668 Profesi Guru.
UWKS telah mengalami beragam peningkatan. Dikatakannya, UWKS kini menduduki peringkat 3 PTS se-Surabaya, peringkat 7 PTS se-Jawa Timur, dan peringkat 30 PTS nasional versi UniRank.
Di bidang kemahasiswaan, Rektor juga mengumumkan prestasi para mahasiswanya selama 2023. Di tingkat regional, salah satu mahasiswanya, Nur Azizah, menjuarai Tarung Drajat dalam Porprov Jatim, Akhmad Muji Alan menjuarai Duta UMKM Provinsi, dan Salwa Afifah meraih emas dan perak di ajang Berkuda Porprov.
Di tingkat nasional, 8 mahasiswa UWKS juga menjadi pemenang di Kejuaraan Nasional Pencak Silat Jayakarta Championship II Tahun 2023. Ada juga yang menjuarai tingkat nasional Duta Pariwisata.
Dua mahasiswa UWKS lainnya meraih emas dan perak dalam Olimpiade Sains dan Kesehatan Hari Pendidikan Nasional 2023. Satu orang menjuarai Olimpiade Bidang Sejarah Tingkat Nasional ISCC.
Sedangkan prestasi internasional diukir mahasiswanya bernama Mansi Uday Bharsa dalam UNESA Internasional Student 2023. Mansi Uday merupakan mahasiswa FT Prodi Informatika yang menjadi mahasiswa Kemitraan Negara Berkembang dari India.
Hingga Agustus 2023, UWKS memiliki 312 dosen tetap yayasan yang terdiri dari 22 dosen tetap PNS LLDikti Wil VII, 307 dosen tetap yayasan yang ber-NIDN, dan 5 dosen tetap yayasan ber-NIDK.
Dalam wisuda ini, Rektor UWKS juga menerima sumbangsih pemikiran dari para Alumni UWKS yang diketuai Dr Drs H Agus Dono Wibawanto MHum. Ditemui di sela acara, Agus Dono mengatakan, kampus ini sudah mencerminkan sifat nasionalisme dan kebudayaan nasional.
Alumnus tahun 1990 yang kini jadi anggota Komisi B DPRD Jatim ini mengaku selalu menyempatkan diri hadir dalam setiap kegiatan wisuda, karena banyak aspirasi dari para anggotanya yang ingin disampaikan.
Dikemukakan, saat ini ada lebih dari 35 ribu anggota alumni UWKS yang tersebar di berbagai daerah, dan banyak yang jadi pejabat di Timor Timur, NTT dan NTB, di samping jadi dokter di Bali dan Kalimantan.
Agus Dono mengatakan, berbagai usulan dari para alumni diantaranya tentang pembinaan di masyarakat. Para alumni juga ingin berkontribusi dalam pemberian beasiswa pada mahasiswa berprestasi bukan hanya di bidang akademisi, tapi juga di bidang olahraga dan aktifitas lain.
Agus Dono menyatakan, UWKS sudah banyak ikut berkontribusi pada persoalan yang sedang dihadapi bangsa, diantaranya campur tangan UWKS yang memiliki Fakultas Kedokteran Hewan saat Indonesia dilanda wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Sebagai anggota dewan, Agus juga sempat mengkritik pemerintah terkait dengan perebutan mahasiswa baru antara perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS). Agus mengakui ada kesenjangan yang semakin fatal yang tidak kunjung direspon pemerintah.
“Saya sudah protes pada pemerintah, harusnya perguruan tinggi negeri jangan terlalu banyak menerima mahasiswa,” ujarnya. Menurutnya, banyak perguruan tinggi yang mengeluhkan masalah ini kepadanya. Dia berharap ada pembatasan wilayah, dan idealnya setiap kelas maksimal hanya mengajar 20-40 mahasiswa saja.
Agus Dono menegaskan, pemerintah seharusnya juga memperhatikan kebutuhan PTS. Selama ini mayoritas anggaran pemerintah lebih banyak terserap untuk perguruan tinggi negeri, padahal kampus swasta juga banyak berjasa mencerdaskan bangsa. (Gan)
Teks Foto: Ketua Alumni UWKS Dr Drs H Agus Dono Wibawanto MHum dan para wisudawan UWKS.