Vaksin Dalam Persiapan, Protokol Kesehatan Jangan Ditinggalkan

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Upaya vaksinasi Covid-19 di tanah air terus disiapkan. Koordinasi dengan pemerintah daerah juga intens dilakukan. Bahkan tiga kementerian melakukan video conferance terkait vaksin Covid-19. Yakni, Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, dan Kemendagri.

Wakil Walikota Madiun, Jawa Timur, Inda Raya, Asisten I Agung Sulistya Wardani, Kepala Dinas Kominfo Subakri, dan staf dari Dinas Kesehatan dan KB Kota Madiun mengikuti gelaran vicon dari Kota Madiun, Senin (30/11) lalu.

Dalam vicon tersebut, Menkes Terawan menyebut terdapat dua usulan skema dalam penyaluran vaksin virus Korona. Yakni, pemberian vaksin gratis dan berbayar. Menurutnya, vaksin gratis tersebut menggunakan dana dari APBN yang menyesuaikan data BPJS Kesehatan.

“Jadi divaksin bantuan pemerintah, melalui budget APBN dan menggunakan data BPJS Kesehatan. Ada dua istilahnya, ada vaksin gratis secara massal dan mandiri,’’ ucap Terawan.

Vaksin gratis secara massal diharapkan dapat diterima masyarakat pada awal tahun mendatang. Sedangkan untuk yang berbayar, penyaluran vaksin ditujukan bagi masyarakat yang mampu. Semua proses yang berjalan, lanjutnya, akan mengikuti berbagai regulasi. Seperti regulasi Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM), Kementerian Komunikasi dan Informasi, serta dukungan aparat keamanan.

Untuk itu pemerintah memanfaatkan teknologi guna mengotomatisasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini. Tujuan penggunaan teknologi ini adalah menghindari kesalahan serta mempercepat proses. Seluruh data penerima vaksin Covid-19 prioritas, kini sedang dalam tahap pencocokan dan pengintegrasian antar kementerian dan lembaga terkait.

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian, mengatakan, pihaknya berharap koordinasi yang baik dapat terjalin antar pemerintah pusat dan daerah. Hal itu diperlukan agar program vaksinasi kepada masyarakat ini dapat berjalan secara optimal.

“Kesinambungan antara pemerintah pusat dan daerah dalam progres vaksinasi harus sejalan. Pemerintah harus bekerja terpadu, terutama soal data. Sehingga faktor keamanan masyarakat dapat terjamin,” jelasnya.

Di lain kesempatan, Kementerian Kesehatan menargetkan program vaksinasi Covid-19 tahap pertama untuk rentang usia 18-59 tahun. Tak tanggung-tanggung, Pemerintah menggandeng dua BUMN untuk mengintegrasikan sistem informasi satu data vaksinasi tersebut. Telkom dan Bio Farma dipilih sebagai penanggung jawab hingga pendistribusian vaksin sampai ke masyarakat.

“Di dalam masing-masing program ini baik vaksin bantuan pemerintah atau mandiri, ada proses distribusi, ada proses pendaftaran serta vaksinasi, ada proses layanan vaksinasinya dan tentu ada proses penggabungan data. End to end process ini bukan sesuatu yang simpel dan mudah. Karena ini mungkin pertama kalinya kita punya hajatan sebesar ini, terutama di bidang health care,” terang Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero), Soleh Ayubi,dalam Webinar KPCPEN, dengan tema ‘Kesiapan Infrastruktur Data Vaksinasi COVID-19’, Selasa (24/11/2020) lalu.

Seluruh data saat ini sedang dalam tahap pencocokan dan pengintergrasian antar kementerian dan lembaga terkait.

“Kita sedang mengintegrasikan data dari berbagai sumber, termasuk di dalamnya, kementerian atau lembaga, operator telcom untuk validitas calon penerima vaksin,” ujar Fajrin Rasyid, Direktur Digital Bisnis PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pada kesempatan yang sama.

Mantan bos Bukalapak ini yakin dengan sistem yang tengah dibangun ini dan akan lebih mempermudah dan mempercepat proses vaksinasi.

“Nanti ketika vaksin sudah ada, kita akan memonitor produksi, bagaimana pengirimannya, jumlahnya dan di-matching-kan dengan kebutuhan vaksin tadi,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, sistem vaksinasi ini akan langsung dapat memberikan data berdasarkan prioritas atau sasaran yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. Sistem ini kemudian akan digunakan untuk program vaksinasi bantuan pemerintah, maupun jalur mandiri. “Sehingga orang yang terdaftar di satu sistem, tidak terdaftar di sistem lainnya,” tambah Fajrin.

Sebagai pihak produsen dan distributor vaksin Covid-19, Bio Farma memastikan keamanan hingga ketersediaan vaksin yang akan dipantau secara digital. Sistem ini akan melabeli botol hingga tempat penyimpanan vaksin dengan barcode – menjadi model pertama di Asia Tenggara.

“Ada informasi detail mengenai ID-nya, kapan akan expired, batch number-nya berapa, serial number-nya berapa, dan seterusnya ada. Ini adalah mungkin yang pertama kali di Asia Tenggara,” terang Soleh Ayubi.

Tak hanya pada wadah penyimpanan, sistem digitalisasi ini juga akan memantau hingga pendistribusian vaksin. “Masing cold room, chiller, truk dan motor ini akan dipasang sensor lokasi, sensor suhu dan untuk yang truk akan dipasang sensor perilaku. Kita akan tahu pasti, misalkan ada 83 truk, kita tahu masing-masing posisinya ada di mana, berdasarkan barcode tadi akan tahu di dalam truk isinya berapa, sedang di mana, menuju ke mana, kita akan tahu secara real time,” tambahnya.

Proses Pendaftaran Mandiri

Lebih lanjut dijelaskan Soleh, masyarakat yang akan melakukan vaksinasi massal Covid-19 secara mandiri akan dibagi menjadi tiga cara pendaftaran. Pertama melalui aplikasi, kedua melalui website dan ketiga dengan proses manual langsung di lokasi tempat pemberian vaksin.

Mengingat jumlah vaksin Covid-19 yang terbatas, Soleh memastikan telah mengantisipasi aksi nakal lembaga atau rumah sakit tertentu yang berniat menimbun vaksin.

“Kemudian ada proses untuk Pre Order, nah ini juga penting sekali. Penting terutama untuk yang distribusi, sehingga kita akan tahu demand yang real di lapangan itu berapa. Seperti yang saya sampaikan tadi vaksin ini sangat terbatas. Jadi tidak bisa misalkan satu klinik bilang saya request 100 juta dosis tanpa demand yang real. Ini juga dengan feature seperti ini tentu bisa meminimalkan penimbunan,” pungkasnya.

Disiplin Merupakan Vaksin

Sementara itu, Walikota Madiun, H. Maidi, juga sudah menyiapkan anggaran pembelian vaksin dalam APBD 2021. Pembelian vaksin itu masuk dalam pos belanja tak terduga sebesar Rp 3,1 miliar. Namun, anggaran tersebut hanya sebatas untuk berjaga-jaga. Sebab, walikota optimis belanja vaksin bakal ditanggung pemerintah pusat.

“Pemberian vaksin ini kan berdasar prioritas. Mungkin tenaga medis dan tenaga kesehatan dulu. Kalau memang pemerintah daerah harus beli, saya rasa anggarannya cukup. Kan tidak semua langsung divaksin. Tetapi mengikuti skala prioritas tadi,’’ ucap H. Maidi.

Namun bukan berarti hanya berpangku tangan sembari menunggu vaksin. Ia menyebut disiplin protokol kesehatan merupakan vaksin saat ini. Karenanya, upaya sosialisasi masyarakat terkait protokol kesehatan terus dilakukan. Petugas dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun rutin setiap hari berkeliling guna memberikan sosialisasi secara langsung. Berbagai media yang dimiliki Pemerintah Kota Madiun juga dimanfaatkan untuk sosialisasi. Mulai website, media sosial, majalah, radio, dan lain sebagainya.

Di sisi lain, peningkatan imunitas masyarakat juga ditingkatkan. Walikota juga rutin membagikan sayur, telur, susu, dan buah kepada masyarakat. Pembagian susu dan telur kepada masyarakat salah satunya di tempat olahraga. Selain di Taman Lalu Lintas Bantaran dn Lapangan Olahraga Gulun, pembagian berlanjut di daerah pinggiran. Diantaranya di Kelurahan Kanigoro dan Manisrejo. Pembagian memang sengaja di tempat masyarakat berolahraga. Harapannya, masyarakat gemar berolahraga untuk peningkatan sistem imun tubuh.

Lapangan Kanigoro menjadi lokasi pertama pembagian. Di sana memang cukup banyak masyarakat berolahraga. Tak hanya susu dan telur, beberapa waktu lalu walikota juga membagikan masker bantuan Pertamina. Pembagian sekaligus mengecek kondisi fasilitas umum di Kanigoro. Bahkan ia langsung menginstruksikan agar rumput lapangan dipangkas. ‘’Ini kan fasilitas umum dan banyak dimanfaatkan masyarakat. Ternyata rumputnya cukup tinggi. Petugas saya minta untuk merapikan,’’ tuturnya.

Pembagian berlanjut di sekitar kantor Kelurahan Kanigoro. Kebetulan warga di sana sedang melaksanakan senam. Tak ayal, kedatangan walikota disambut antusias warga. Walikota berharap masyarakat rutin melaksanakan olahraga agar imunitas semakin meningkat.

‘’Pihak kelurahan sudah saya instruksikan untuk juga membagikan susu dan telur kepada masyarakat di rumah-rumah. Terutama warga usia rentan,’’ imbuhnya.

Walikota lantas bergeser ke lapangan Manisrejo. Di sana juga banyak warga yang berolahraga. Lapangan Manisrejo juga memiliki berbagai fasilitas olahraga. Salah satunya arena panahan. Tak heran, cukup diminati. Terakhir, susu dan telur dibagikan kepada pekerja di Taman Sumber Wangi. Seperti diketahui, pembangunan pembuatan patung Merlion tengah berjalan di sana. Patung singa setinggi 7 meter itu ditarget selesai tahun ini.

‘’Korona masih ada, cara mencegahnya dengan protokol kesehatan dan peningkatan imun. Kita ajak masyarakat berolahraga dengan pemberian susu dan telur. Imun meningkat daya tahan tubuh kuat dan tidak gampang sakit,’’ tegasnya. (Advetorial).

H. Maidi (kiri atas), Inda Raya (kanan atas), Subakri (kiri bawah).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait