JAKARTA, Beritalima.com– Pemerintah Provinsi Jawa Barat mentargetkan 35 juta jiwa warga di wilayah itu divaksin. Artinya, dibutuhkan 70 juta dosis vaksin untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sedangkan sampai berita ini diturunkan, baru sekitar 18,6 juta dosis yang terima.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyorot jumlah vaksin yang dipasok ke Jawa Barat. Menurut dia, masyarakat Jawa Barat punya animo cukup tinggi terhadap vaksinasi. Sayangnya, hal itu tidak didukung dengan ketersediaan vaksin.
“Jumlah penduduk dan ketersediaan vaksin tidak proporsional. Jangan sampai hal tersebut menurunkan gairah masyarakat untuk vaksinasi. Pemerintah perlu segera merespon kebutuhan sekitar 15 juta dosis per bulan,” kata LaNyalla di sela kunjungan kerja ke Lampung, Jumat (3/9).
Karena itu, senator Dapil Provinsi Jawa Timur ini meminta pemerintah merespons cepat hal tersebut dengan proses distribusi vaksin secara maksimal. Sebab, kata dia, pendistribusian yang kurang maksimal akan menghambat percepatan vaksinasi.
“Keluhan masyarakat ini harus segera ditindaklanjuti secara serius oleh pemerintah. Persoalan vaksinasi ini kewenangannya berada di pemerintah pusat,” ujar LaNyalla.
Dia berharap pemerintah pusat punya jadwal dan target pendistribusian, sehingga daerah akan mampu membuat penjadwalan vaksinasi melalui informasi yang
terpusat.
“Dengan begitu target pencapaian kekebalan tubuh kelompok atau herd immunity dapat diprediksi dan ditentukan waktunya.”
Dijelaskan, jika pemerintah tidak proposional dalam pengiriman vaksin, maka dapat dipastikan vaksinasi akan mengalami pelambatan.
“Dan tentu hal ini akan mempengaruhi pada program pemulihan ekonomi,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)