Viral Pasien Meninggal di Kamar Mandi, Berikut Penjelasan Direktur RSMZ Sampang

  • Whatsapp

SAMPANG, BeritaLima.com – Viral kabar salah satu pasien di Rumah Sakit Mohammad Zyn (RSMZ) yang meninggal di dalam kamar kecil, hal itu menjadi ramai diperbincangkan setelah video rekaman keluarga pasien histeris tersebar di media sosial.

Menanggapi kejadian tersebut, Direktur RSMZ Dr. Agus Akhmadi segera menggelar jumpa pers dengan mendatangkan keluarga pasien agar memberikan klarifikasi dan menjelaskan kejadian yang sebenarnya dihadapkan wartawan, mengingat video yang tersebar bertolak belakang dengan kejadian yang sebenarnya, Senin (28/8/2023).

Dalam keterangannya Dr. Agus menjelaskan jika pasien tersebut datang ke RSMZ tanggal (24/8) dengan diagnosa mengidap penyakit TBC, sehingga ditempatkan di ruang isolasi melalui mekanisme penanganan yang bersifat khusus pula.

“Jadi video yang tengah viral dan mendapatkan berbagai respon dari warganet, yang menyatakan jika pasien ke kamar mandi seorang diri, tidak dijaga oleh keluarga pasien atas aturan dari petugas tersebut tidak benar, pasien ditemani oleh keluarganya dan bukan meninggal di kamar mandi,” ucapnya.

Sementara itu keluarga pasien, Soleh asal Desa Kodek, Kecamatan Torjun mengatakan, bahwa penjelasan di video jika pasien ke kamar mandi seorang diri itu tidak benar. “Saya tidak tahu siapa yang ngambil video itu. Bukan dari keluarga dan yang dijelaskan di video tidak benar,” ujarnya.

Diceritakan, sebelum pasien bernama (HS) (51) meninggal, memang hendak ke kamar mandi untuk mandi karena tidak kuat, tubuhnya terasa panas sekitar 17.00 wib. Kemudian, keluarga yang menjaga sebanyak 3 orang diantaranya, istri dan dua anaknya mengantarkan pasien ke kamar mandi. Namun, saat pasien telah mengguyurkan air ke badannya, tiba-tiba tidak sadarkan diri, terjatuh di pangkuan anaknya.

“Nah pada saat itu keluarga cemas, kemudian datang tenaga medis. Namun (HS) meninggal dunia,” jelasnya.

Atas meninggalnya HS, dirinya bersama keluarga tidak mempermasalahkan peristiwa itu ke pihak RSUD karena tidak ada faktor kelalaian. “Kita menerima dan hubungan kita baik-baik saja dengan RS,” pungkasnya. (FA)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait