SUMENEP,Beritalima.com| Viral video amatir penyelenggaraan road race merupakan rangkaian hari jadi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diberhentikan secara paksa oleh sejumlah warga sekitar.
Dari video amatir yang beredar di medsos Tiktok tampak cuplikan seorang yang tengah masuk ke area lapangan road race sedang memegang jerigen yang diduga berisi bensin warna putih ukuran 5 liter.
Lelaki tersebut dalam video amatir berpakaian kaos panjang warna kuning, celana jins panjang warna biru menggunakan topi warna hitam sedang menyirami bensin 5 literan ke ban mobil yang digunakan untuk pembatas tenga road race.
Dalam video amatir yang diunggah oleh salah satu akun Tiktok Anak Rajin(Muhazmi785) yang berdurasi 34 menit itu, muncul suara “. Doo eseleni bensin la no, dha’remma re no ye no no.(Doo disirami bensin uda No gimana ini pas no ya no),”ucap salah satu yang melakukan perekaman menggunakan HP(Minggu(30/10/2022), siang.
Selang beberapa detik usai menyirami bensin, lelaki paru baya tersebut, mengeluarkan suara dengan lantang bahwa, dirinya yang akan bertanggungjawab atas semua pemberhentian acara road race tersebut.
“Silahkan tembak saya siapapun, saya siap mati demi mesjid,”teriaknya.
Tak lama kemudian ada suara muncul dengan sebutan takbir.”takbir,”tutupnya.
Sekedar untuk diketahui berdasarkan informasi yang dihimpun tim beritalima.com,dilansir dari BeritaBalap.com, bahwa dari beberapa warga sekitar menghentikan balap Sumenep dengan mengatakan bahwa tidak ada pemberitahuan kepada masjid Jami’ Sumenep perihal adanya kegiatan road race tersebut.
“Tidak ada pemberitahuan kepada masjid jami’ dan ini sudah dzuhur,” ungkap seorang pria dalam video yang tengah beredar di sosial media.
“Balap dihentikan pukul 10.50 waktu setempat, dan kami sudah menjalankan beberapa kelas QTT. Sempat terjadi trouble pada transponder tapi hanya sebentar sih, saat akan melanjutkan sisa QTT beberapa warga masuk dan menghentikan balap. Saat itu memang adzan dzuhur belum berkumandang tapi sudah menjelang adzan,” ungkap Ahmad taufik salah satu juri road race Sumenep.
Setelah beberapa waktu dengan menunggu hasil keputusan, beberapa panitia lomba menghadap kepada Bupati setempat untuk membicarakan perihal event road race tersebut.
“Sampai pukul 14,00 belum selesai, pihak kepolisian mengambil tindakan untuk membubarkan acara supaya tidak makin kacau,” ungkap Taufik saat dihubungi penulis.
Menurut buku aturan balap, kelas yang sudah menjalankan QTT dan terjadi force majeure maka hasil juara bakal diambil dari hasil QTT.
“Ada beberapa peserta yang sudah paham, tapi ada juga yang tidak paham dan meminta uang pendaftaran dikembalikan. Mungkin ada baiknya pihak penyelenggara melakukan sosialisasi,” tutupnya.(TIM)