ACEH,beritalima.com-Masyarakat Aceh tidak perlu panik menghadapi terhadap Isu Virus corona yang beberapa hari ini beredar kabar bahwa Virus Corona itu ada di Wilayah Sumatra,hal tersebut dikatakan oleh Kepala Ombusdman Perwakilan Aceh Taqwaddin, Selasa 03/03/2020.
Menurutnya,Saya selaku Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, menghimbau agar Masyarakat tidak perlu panik terhadap hal tersebut,Mari kita percayakan dan upaya mitigasi dan antisipasi masalah ini kepada Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah Aceh.
“Menteri Kesehatan menegaskan bahwa masker hanya perlu dipakai bagi orang sakit atau telah terpapar virus, Bagi yang sehat tidak perlu pakai masker.Tadi saya mengikuti rapat kerja Nasional Ombudsman RI di Jakarta yang di ikuti oleh belasan ketua Lembaga Negara dan Menteri, ternyata tidak ada seorang pun yang memakai masker, Katanya.
Untuk konfirmasi terkait penggunaan masker, saya juga tadi sore meng-WA seorang teman (Dr Nazamuddin, S.E, M.A) yang sedang tugas di Jerman. Kata Pak Nazamuddin, warga Masyarakat Jerman juga tidak memakai masker.
Intinya, menurut saya agar Masyarakat Aceh tidak perlu panik,Terkait kelangkaan masker, yang mengakibatkan melonjaknya harga cukup drastis. Saya sarankan agar Masyarakat berkreasi dan berinovasi menggunakan sejenis masker, seperti saputangan, atau membuat sendiri masker dari kain.
“Bagus juga jika pihak pengrajin UMKM untuk membuat masker yang dijahit sebagaimana mereka membuat bendera kecil yang dijual menjelang 17 Agustusan, ucap Taqwaddin pada Beritalima.com.
Hasil investigasi Ombudsman RI Perwakilan Aceh dan klarifikasi ke Dinas Kesehatan Aceh, menurut saya Pemerintah Aceh cukup siap menghadapi hal Isu masuknya virus corona ke Daerah Aceh.
Pemerintah Aceh sudah menyiapkan 2 (dua) rumah sakit untuk menangani potensi jika ada pasien yang terpapar virus tersebut, yaitu di RSUZA Banda Aceh dan RSUCM di Kota Lhokseumawe. Di dua RS tersebut sudah dilatih dan disimulasikan paramedis dan petugas yang akan menanganinya, dan sudah ada Inprasukturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, diakui memang bahwa peralatan khusus yang canggih untuk menangani ini masih kurang, tetapi Plt Gubernur sudah menyetujui anggaran untuk pengadaan peralatan dimaksud.
Adanya komitmen dari Kepala Dinas Kesehatan Aceh yang merupakan OPD paling relevan terkait masalah ini, kami pikir cukup tepat. Apalagi komitmen ini akan segera ditindaklanjuti dalam bentuk sosialisasi dan edukasi masyarakat yang ditugaskan pada seluruh Puskesmas se-Aceh.
“Pihak Pemerintah Aceh sudah menyiapkan buku panduan pencegahan virus corona yang akan digunakan sebagai bahan sosialisasi oleh pihak Puskesmas. Saran saya, agar sosialisasi ini segera dilakukan, supaya potensi kepanikan warga Aceh dapat segera di atasi,” sebutnya,”(A79)