SITUBONDO,beritalima.com – Bukan hanya pemerintah Indonesia yang waspada terkait Kabar mewabahnya penyakit yang disebabkan virus corona di kota Wuhan China, kabar tersebut juga membuat kekhawatiran orang tua dan siswa yang sedang kuliah di negeri tirai bamboo cina.
Dari data yang berhasil dikumpulkan media beritalima.com sedikitnya ada empat orang menjadi mahasiswa di negeri yang terkenal dengan Pandanya tersebut,salah satunya adalah Innayatul maula (21) warga dusun krajan timur RT 01 RW 02 desa Kukusan kecamatan kendit Situbondo yang sedang kuliah di salah satu universitas di kota Guangzhou china.
Walaupun saat ini dirinya berada di kampong halamannya di Situbondo karena sedang menjalani program sejenis KKN, baik Inna dan kedua orang tuanya mengaku sangat khawatir dengan merebaknya penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona yang kabarnya menyebar lewat udara dan menyerang organ dalam.
“Kebetulan kami (Inna dan kawannya asal kapongan Situbondo) pulang dari Guangzhou tanggal 6 januari kemarin ada sedang menjalani kegiatan seperti KKN kalau di Indonesia, Saat pulang saya belum mendengar adanya virus Corona, tapi setelah disini lihat di pemberitaan televisi jika di kota Wuhan terserang virus itu, pihak kampus juga menghimbau ke kami agar tidak kembali dulu ke China sebelum tanggal 16 februari 2020,”kata Inna.
Menurut sepengetahuannya ada empat orang dari lulusan SMA di Ponpes Nurul Jadid yang mendapat beasiswa berkuliah ke china, masih ada dua orang lagi berada di China,”Tadi sempat saya video call dengan Firda kawan asal desa Balung katanya tanggal 31 besok ini akan pulang ke Indonesia, Meskipun jarak antara Wuhan dan Guangzhou agak jauh, tapi ada kabar virus itu juga sudah menyebar di Gunagzhou,”Tandas anak semata wayang dari pasangan H.Arifatullah Kholqi dan Hj. Iswatul karimah.
Sebagai orang tua H.arifatullah bersyukur anaknya sudah berada di kampung halaman sebelum kasus Virus Corona tersiar, namun dirinya juga mengaku khawatir mengingat anaknya harus kembali ke negeri china melanjutkan kuliahnya yang sudah semester akhir di Jinan University.
“Walaupun anak sudah berada di rumah, sebagai orang tua kami tetap khawatir jika penangan virus corona belum selesai mengingat anak kami akan kembali ke negeri china, anak saya sudah empat tahun kuliah di Jinan University jurusan bahasa mandarin, jika tidak ada halangan tahun ini akan lulus,”Ujarnya was – was.
Camat Kendit Sigit S Raharjo mengatakan, dirinya baru tahu jika ada warganya dari kecamatan kendit berkuliah di china, selain akan terus memantau kondisi Firda di china dirinya juga akan membantu menyiapkan kepulangan Firda mahasiswi asal desa balung hari jumat besok.
“Tadi saya juga sempat video call dengan Firda yang berada di kota siemens china kondisinya saat ini baik – baik saja walaupun makanan katanya saat ini susah karena prosesnya sangat ketat dari pemerintah cina sendiri,”Tutur Sigit.
Terlepas dari virus corona, camat yang baru menjabat dua minggu itu mengatakan jika keberadaan warga situbondo yang berkuliah di china adalah aset Situbondo yang luar biar biasa, bahkan Sigit berjanji akan segera segera mengenal keempat mahasiswa/mahasiswi ke Bupati Situbondo sebagai aset luar biasa.
“Situbondo ada lima perusahaan yang pengusahanya berasal dari china, ketika pengusaha dan investor datang harus mendatangkan penerjemah dari luar terakhir itu penerjemah dari Batam dan Kediri, sekarang sudah ada anak – anak asal situbondo yang memang jurusan bahasa Mandarin sehingga kita bisa memaksimalkan mereka ini untuk menarik investor china datang ke Situbondo,”Ungkapnya bangga.(Joe)