TRENGGALEK, beritalima.com – Pasca gagalnya pengaduan Tim Khofifah-Emil Dardak ke Panwaslu, Wakil Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin tetap tidak mau berpaling dari nomor 2.
Nomor itu milik kandidat Pilkada Jawa Timur, Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno.
“Pendirian saya, tetap memperjuangkan Gus Ipul-Mbak Puti, nomor 2, agar menang di Trenggalek dan Jawa Timur,” kata Arifin, yang juga Pelaksana Tugas Bupati Trenggalek, Sabtu (16/6/2018).
Politisi muda pengagum Bung Karno itu bahkan meminta warga masyarakat untuk memilih dan membantu perjuangan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno.
“Saya mengajak rakyat Jawa Timur untuk berani, teguh dan kerja keras dalam berjuang memenangkan H. Saifullah Yusuf dan Hj. Puti Guntur Soekarno, dengan cara santun,” kata Arifin.
Ia beberapa waktu lalu dilaporkan Tim Khofifah-Emil Dardak ke Panwaslu Trenggalek, terkait penyelenggaran Rampak Barong.
Acara itu dituduh memakai dana APBD Trenggalek, penyalahgunaan wewenang dengan memakai logo Pemkab Trenggalek, melibatkan anak-anak, dan tidak cuti dari Plt. Bupati Trenggalek.
Acara Rampak Barong digelar 31 Mei 2018, untuk memperingati Hari Lahir Pancasila. Digelar sore hari sekalian untuk ngabuburit. Diisi ceramah agama oleh ulama. Acara itu juga memecahkan Rekor MURI.
Usia melakukan pemeriksaan, akhirnya Panwaslu Trenggalek menyatakan semua tuduhan Tim Khofifah-Emil tidak terbukti.
Arifin terbukti telah cuti. Acara itu juga tidak memakai dana APBD, melainkan dana pribadi dengan menyewa Stadion Menak Sopal. Acara itu dihadiri Puti Guntur Soekarno, yang menyampaikan pidato tentang kesenian lokal.
“Sebagai warga negara, saya telah taat hukum. Alhamdulillah atas berkat rahmat Allah, dukungan dan doa masyarakat, Panwaslu menyatakan tidak memenuhi unsur pidana pemilihan,“ kata Arifin.
Arifin mengoleksi banyak hal tentang Bung Karno. Ia juga menyelami gagasan-gagasan Sang Proklamator itu. Arifin pengagum berat Bung Karno.
Ia seorang nasionalis. Saat ini, Arifin memimpin Taruna Merah Putih Jawa Timur, organisasi kaum muda di bawah PDI Perjuangan (PDIP).
Tapi Arifin juga santri, anak muda NU, yang patuh dengan kiai. Jiwa religius dan nasionalis mengalir deras dalam dirinya.
“Gus Ipul memegang restu mayoritas kiai di Jawa Timur. Dan, Mbak Puti adalah penerus Bung Karno. Keduanya perpaduan religius dan nasionalis,” kata dia.