Wabup Buka Festival Olahraga Tradisional, Kadispora: Pelestarian Budaya

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com-Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), kembali menggelar Festival Olahraga Tradisional 2025 sebagai wujud komitmen melestarikan nilai-nilai budaya bangsa sekaligus memperkuat karakter generasi muda melalui permainan rakyat.

Festival Olahraga Tradisional 2025 tersebut, diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai instansi, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Tulungagung, instansi vertikal, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta berbagai organisasi profesi dan komunitas masyarakat.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga momentum penting untuk menghidupkan kembali semangat kebersamaan, gotong royong, dan sportivitas di tengah perubahan sosial yang diwarnai budaya digital dan permainan modern berbasis teknologi.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, S.M., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan Pemkab Tulungagung yang memiliki nilai strategis dalam pelestarian budaya lokal serta penguatan karakter masyarakat.

“Anak-anak jaman sekarang banyak yang sudah tidak mengenal permainan tradisional. Padahal, permainan seperti ini mengajarkan kerja sama, disiplin, dan rasa saling menghargai,” katanya. Jum’at, (17/10/2025).

Wabup menerangkan, pelestarian olahraga tradisional tidak boleh hanya bersifat seremonial. Pemerintah Daerah harus mampu menghadirkan kegiatan semacam ini sebagai program pembinaan berkelanjutan agar nilai-nilai budaya tetap hidup dan diteruskan oleh generasi muda.

“Kalau tidak dimulai dari sekarang, generasi muda akan kehilangan akar budayanya. Permainan tradisional bukan hanya hiburan, tapi bagian dari jati diri bangsa,” terangnya.

“Tahun ini memperlombakan berbagai permainan rakyat yang mulai jarang dijumpai di masyarakat, seperti egrang, terompah panjang, gobak sodor, dan hadang. Setiap permainan tidak hanya menuntut ketangkasan fisik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, dan sportivitas,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung, Achmad Mugiyono, S.STP., M.M., menyampaikan bahwa, kegiatan ini dirancang sebagai media edukatif untuk memperkenalkan kembali olahraga tradisional kepada generasi muda sekaligus menanamkan karakter positif melalui kegiatan yang menyenangkan.

“Pelestarian budaya tidak harus selalu dalam bentuk kesenian atau adat istiadat, tetapi juga melalui olahraga tradisional yang menumbuhkan nilai sosial, sportivitas, dan gotong royong,” ucapnya.

Dijelaskannya, Dispora Tulungagung akan terus berupaya memperluas kegiatan serupa di tingkat sekolah dan desa agar masyarakat memiliki ruang yang lebih luas untuk berpartisipasi. Program ini diharapkan dapat menjadi gerakan nyata dalam mengembalikan permainan rakyat sebagai bagian dari kehidupan sosial dan pendidikan karakter di Tulungagung.

Meskipun berlangsung dengan lancar dan sukses, sejumlah pemerhati budaya mengingatkan bahwa pelestarian permainan tradisional tidak boleh berhenti pada kegiatan seremonial tahunan.

Pemerintah daerah diharapkan dapat menyusun strategi jangka panjang agar pelestarian budaya dapat dilakukan secara sistematis melalui pendidikan formal dan kegiatan masyarakat.

“Festival Olahraga Tradisional Tulungagung 2025 menjadi bukti bahwa pelestarian budaya lokal dapat dilakukan dengan cara yang kreatif, mendidik, dan menyenangkan di tengah derasnya arus globalisasi. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa jati diri bangsa harus terus dijaga melalui tradisi yang membangun karakter, solidaritas, dan kebersamaan,” tandasnya. (Dst).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait