SIDOARJO. beritalima. com- Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin SH menilai model pendidikan pesantren saat ini sangat bagus. Modifikasi pembelajaran yang dilakukannya disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Seperti halnya pendidikan di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Desa Lebo Kecamatan Sidoarjo seperti ini. Hal tersebut dikatakannya usai menghadiri Wisuda Angkatan III SMA dan Angkatan VI SMP Progresif Bumi Shalawat Lebo. Ada 301 santri SMP dan 150 santri SMA yang diwisuda tahun ini. Dalam wisuda tersebut dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifa Indar Parawangsa.
Wabup mengatakan Ponpes saat ini dapat menangkap kebutuhan generasi muda dalam menghadapi perkembangan zaman. Model pendidikan yang diberikan saat ini dilengkapi dengan saint teknologi tanpa meninggalkan pendidikan agama khas pesantren. Menurutnya diera globalisasi saat ini generasi muda tidak hanya harus pandai dalam hal teknologi saja. Ilmu agama dan keimanan yang kuat sangat diperlukan dalam mencetak generasi penerus bangsa. Oleh karenanya dirinya yakin lulusan pesantren seperti ini akan membuahkan kader-kader bangsa yang siap menghadapi tantangan saat ini dan yang akan datang.
“Ini modifikasi yang bagus menurut saya, pesantren progresif ini dan inshaalloh akan membuahkan kader-kader yang siap menghadapi tantangan saat ini dan yang akan datang tetapi dibekali dengan ilmu agama dan keimanan yang kuat, jadi yang dibutuhkan memang seperti ini,”ucapnya.
Dirinya juga katakan manajeman pendidikan sekolah yang baik saat ini sangat diperlukan. Kurikulum yang dibutuhkan pada zamannya harus diberikan kepada peserta didik. Hal tersebut untuk membekali generasi muda menghadapi era globalisasi saat ini. Oleh karenanya Wabup yakin lembaga-lembaga pendidikan seperti ini akan banyak diminati masyarakat.
“Bukan masalah mahal atau tidaknya, kalau di manage dengan baik akan diminati masyarakat,”ujarnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa berpesan kepada santri untuk selalu mencintai NKRI serta menjaga Ahlussunnah Wal Jamaah dimanapun berada. Dikatakannya saat ini yang menjadi pekerjaan rumah adalah menjaga Ahlussunnah Wal Jamaah, menjaga Islam rahmatan lil alamin. Ia berharap wisudawan-wisudawati Ponpes Bumi Shalawat menjadi tunas-tunas Ahlussunnah Wal Jamaah. Tunas-tunas yang juga akan membawa bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia.
Gubernur mengatakan kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh Sumber Daya Manusia/SDM nya. Menyiapkan SDM dengan membekali STEAM (Science/sains, Technology/teknologi, Engineering/teknik, Art/seni, Mathematics/matematika) adalah kuncinya. Hal tersebut diterapkan oleh negara-negara maju. Seperti Negara Malaysia.
“Proses untuk bisa mengawal dan menjaga negara supaya berkemajuan, berkeunggulan, berdaya saing adalah sumber daya manusia,”ucapnya.
Pengasuh Ponpes Bumi Shalawat Lebo KH. Ali Mashuri atau Gus Ali juga berpesan kepada santrinya untuk selalu berpikiran positif. Ia katakan nasib baik seseorang tidak ditentukan oleh ijazah yang diperoleh maupun tempat sekolah. Namun nasib baik ditentukan oleh isi pikiran dan hati.
“Jika isi pikiran dan hatimu baik, inshaalloh anda akan menemukan kebaikan, sukses full, berkah, belajarlah berpikir positif,”pesannya yang diamini santrinya.
Gus Ali mengatakan berpikir positif merupakan kekuatan dasar dan separuh kesuksesan. Ia yakin orang yang tidak pernah berpikir positif tidak pernah menemukan kesuksesan sepanjang sejarah. Bukan dihadang orang lain maupun dibungkam orang lain namun gagal karena kekerdilan jiwanya sendiri. Gus Ali juga mengungkapkan bahwa tolak ukur kemajuan bangsa ditentukan oleh empat hal. Yang pertama pada dunia pendidikannya, kedua pada minat baca masyarakatnya dan yang ketiga pada jumlah perpustakaannya. Terakhir pada jumlah toko buku yang ada, ujarnya. (Kus)