MADIUN, beritalima.com- Wakil Bupati Madiun,Jawa Timur, H. Hari Wuryanto didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Ir. Eko Yunianto, M.Si, menghadiri kegiatan peningkatan indeks literasi masyarakat untuk kesejahteraan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Sabtu 16 April 2022.
Kegiatan yang dihadiri oleh kepala daerah se Jawa Timur Timur tersebut dibuka oleh penampilan pemenang Lomba Bertutur Siswa-Siswi SD/MI Nasional Tahun 2021, Pelangi Tunjung Kusuma dari Kota Madiun, dengan membawakan lakon “Suwidak Limo”.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta agar semua pihak berjibaku untuk menguatkan literasi dengan mendorong budaya membaca bagi masyarakat.
Salah satu program yang sudah ada yakni Pojok Baca Digital (Pocadi) yang menjadi inovasi sebagai tempat membaca yang menyediakan koleksi buku cetak dan buku digital (e-book) berkualitas yang berasal dari lokal server maupun konten aplikasi iPusnas milik Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Selain itu, Armada Perpustakaan Keliling juga hadir dengan berbagai kelengkapan fasilitasnya yang memudahkan masyarakat untuk mendapat pelayanan perpustakaan di berbagai tempat.
“Pojok Baca Digital bukan sesuatu (program,red) yang biasa. Apabila itu mampu dikembangkan di setiap kecamatan, akan mampu mendorong transformasi perpustakaan,” ucap Khofifah.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando, menjelaskan, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial bertujuan menjadikan perpustakaan sebagai ruang terbuka bagi masyarakat untuk saling berbagi pengalaman, belajar kontekstual, dan berlatih keterampilan kerja untuk peningkatan kualitas hidup
Menurutnya, literasi bukan hanya sebatas bisa baca-tulis semata. Untuk itu, ia mendorong perpustakaan bertransformasi menjadi UMKM. Hal tersebut mengingat perpustakaan memiliki sebuah produk yang turut memiliki pasar.
“Literasi adalah kedalaman pengetahuan seorang terhadap suatu objek tertentu yang dapat diimplementasikan dengan inovasi dan kreativitas untuk memproduksi barang dan jasa,” kata Syarif Bando.
Menurutnya, setidaknya ada tiga paradigma baru perpustakaan. Yakni management of collection sebesar 10 persen yang merupakan teori ilmu perpustakaan yang berkembang di abad ke-18, kemudian management of knowledge sebesar 20 persen yang tumbuh pesat di abad ke-19, serta transfer of knowledge sebesar 70 persen yang merupakan teori perpustakaan yang relevan saat ini.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Madiun mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang Perpustakaan tahun 2022 berupa perluasan gedung fasilitas layanan dan perpustakaan senilai Rp. 4 milyar. (Red/editor Dibyo).
Khofifah (atas), H. Hari Wuryanto (nomor 2 dari kiri) bawah.