SIDOARJO, beritalima. Com- Empat studio bioskop XXI Transmart Sidoarjo, Jum’at (22/03) dipenuhi Polisi, Forkopimda Kabupaten Sidoarjo, organisasi masyarakat, generasi millenial dari kalangan pelajar, serta masyarakat Sidoarjo.
“Saya datang ke sini ramai-ramai bersama teman sekolah, menyaksikan film Pohon Terkenal. Kami ingin tahu bagaimana kisah pendidikan di Akpol, serta sisi lain dari kisah film ini juga,” ungkap Septiawan, pelajar SMAN 1 Sidoarjo ditemui di XXI Transmart Sidoarjo.
Selain dibanjiri pelajar dan masyarakat, nonton bareng film Pohon Terkenal yang diadakan Polresta Sidoarjo, juga dihadiri Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin yang duduk bersanding dengan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Zain Dwi Nugroho.
Wabup Sidoarjo mengaku terhanyut dengan peran Taruni Ayu Sekarwati dalam film Pohon Terkenal. Kehadiran taruni dalam Akademi Polisi seolah memberikan warna beda. “Kehadiran perempuan dalam dunia kita, tentu membawa dampak agar senantiasa memberikan pengabdian lebih. Baik itu kepada keluarga, pendidikan, karir, dan lainnya,” ujarnya.
Sedangkan kisah film Pohon Terkenal ini, seolah membuat flash back Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Zain Dwi Nugroho. Yakni pada saat pendidikan di Akpol 21 tahun yang lalu. Termasuk 10 tahun lalu saat jadi pengasuh taruna Akpol.
“Ada warna berbeda di sini, pada saat saya pendidikan belum ada taruni, nah saat 10 tahun lalu jadi pengasuh, sudah ada taruni. Tentu ada dan tidaknya taruni dalam Akpol memberikan warna beda. Seperti halnya dalam film ini,” tutur lulusan Akpol 1997 ini usai menonton film Pohon Terkenal.
Namun, ada sisi penting yang harus kita ambil pelajaran dari film Pohon Terkenal menurut Kapolresta Sidoarjo. Yaitu dalam meraih cita-cita dibutuhkan pengorbanan. Yang mana ketika kita nanti menjadi anggota Polri, harus siap berkorban untuk melakukan yang terbaik baik bagi Polri, masyarakat, bangsa dan negara.
Film Pohon Terkenal, merupakan film bioskop pertama produksi Humas Polri dengan latar cerita kehidupan pendidikan di Akpol. Dalam kemasan filmnya tidak semata-mata keseriusan dalam menjalani setiap tahapan pendidikan, namun juga terdapat keseruan, canda tawa dan gurauan, suka duka, serta keromantisan, ujarnya. (Kus)