SIDOARJO, beritalima. Com-Pembangunan yang dilakukan pemerintah hanya bersifat fisik saja. Seperti halnya pembangunan jalan ataupun pembangunan Penerangan Jalan Umum/PJU. Pemerintah belum sepenuhnya menyentuh pembangunan rohani. Namun melalui ulama maupun majelis keagamaan seperti thoriqoh hal itu dapat diwujudkan. Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin SH saat menghadiri halal bi halal dan Muskerwil Muslimat Wathonah Jawa Timur yang digelar di Ponpes Bumi Sholawat Desa Lebo Kecamatan Sidoarjo, Kamis, (11/07).
Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan pemerintah tidak akan berhasil tanpa dukungan ulama maupun organisasi keagamaan seperti ini. Perannya sangat dibutuhkan meski dalam jalur yang berbeda. Pemerintah menyentuh pembangunan fisik sedangkan ulama ataupun organisasi keagamaan menyentuh pembangunan rohani. Dan sinergi seperti ini harus terus dijaga.
“Pemerintah tidak akan berhasil tanpa dibantu oleh para kyai, tanpa dibantu oleh thoriqoh,”ucapnya.
Wabup yang akrab dipanggil Cak Nur tersebut mengatakan pembangunan rohani harus terpenuhi. Tentramnya hati masyarakat wujudnya. Begitu pula dengan pembangunan jasmani. Kedua-duanya harus berjalan bersama. Dengan begitu indeks kebahagian masyarakat Sidoarjo dapat terwujud.
“Suatu daerah dinyatakan berhasil apabila indek kebahagiannya tinggi,”ujarnya.
Sementara itu Rais Syuriyah Jatman Jatim KH. Abdul Wahab berharap program kerja yang direncanakan dalam Muskerwil kali ini lebih realistis. Bila perlu yang praktis. Tidak perlu banyak tapi bermanfaat bagi masyarakat.
“Lebih baik programnya sedikit tapi hasilnya banyak,”pintanya.
KH. Ali Mashuri juga meminta program yang dilaksanakan nantinya tidak muluk-muluk. Program yang biasa saja. Dalam kesempatan tersebut Gus Ali menitipkan satu program agar organisasi Muslimat Wathonah cepat berkembang. Yakni program perbanyak tasyakuran/kenduri yang telah lama dicontohkan ulama-ulama terdahulu. Seperti halnya yang dilakukan para wali Allah SWT.
“Thoriqoh sampean kepingin makmur, kepingin berkembang, seng loman, seng gelek kenduren (Tarekat anda ingin makmur, ingin berkembang, yang dermawan, yang banyak kenduri,” ujarnya. (kus)