BONDOWOSO, beritalima.com – Persaingan produk usaha kecil dan mikro menengah (UMKM) kini semakin ketat. Apabila dalam pemasaran tidak melakukan inovasi, maka bisa dipastikan gulung tikar karena kalah bersaing dengan produk luar.
Tentunya hal ini perlu diantisipasi dan diwaspadai, agar produk UMKM bisa bersaing di pasaran. Salah satunya berani mengambil peluang untuk bersaing memasarkan di pasar modern. Baik itu swalayan maupun mini market.
Apabila sudah masuk pasar modern, tentunya kwalitas produk UMKM harus bisa dipertaruhkan. Hal ini sebagai pembuktian kepada para konsumen bahwa produk UMKM yang dijual di pasar modern betul betul memiliki rasa yang khas.
Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar saat melakukan launching produk UMKM masuk pasar modern mengatakan bahwa sudah waktunya produk UMKM Bondowoso naik tingkat dan menjangkau pasar yang lebih luas.
“Inilah kesempatan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah untuk membuktikan bahwa produk yang mereka hasilkan bisa bersaing dengan produk luar yang sudah terlebih dahulu masuk pasar modern,” ungkapnya Senin (14/02).
Pihaknya ingin, agar pelaku usaha memperbaiki kwalitas produknya baik dari segi pengemasan dan juga rasa. Kalau rasanya sudah memiliki khas dan tidak sama dengan produk lain, kemasan bagus. Maka sudah bisa dipastikan produk UMKM ini bisa laku di pasaran.
“UMKM kita ini sudah bagus-bagus produknya, rasanya, kemasannya, makanya sudah sepantasnya bisa masuk pasar modern seperti Indomaret ini. Kami berharap, dengan kerja sama ini, UMKM dan Indomaret sama-sama memiliki kemajuan,” pungkasnya.
Sementara itu di tempat yang sama Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, Sigit Purnomo, menerangkan, untuk kerja sama dengan pasar modern yang pertama kali ini ada delapan produk yang masuk ke Indomaret.
“Kami berharap besar dari kerjasama ini antara UMKM Bondowoso dengan pasar modern Indomaret bisa membangkitkan pelaku usaha kecil dari dampak covid19 yang sangat memukul pelaku usaha di Bondowoso,” imbuhnya. (*/Rois)