Wabup Madiun Buka Diklat Pim IV Angkatan 139

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pegawai negeri Sipil (PNS), Pemerintah Kabupaten Madiun menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Pimpinan Tingkat IV tahun 2017, di ruang Graha Eka Kapti Pusat Pemerintahan (Puspem) Mejayan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin 3 April 2017.

Diklat angkatan 139 yang dibuka Wakil Bupati Madiun, H. Iswanto, iikuti oleh 40 orang peserta dan dihadiri oleh Kabid Kompetensi Fungsional dan Struktural Badiklat Jawa Timur, Widayaiswara, para mentor dan kepala OPD.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Madiun, H. Iswanto, mengatakan, sebagai penyelenggaran urusan pemerintahan daerah, disadarai atau tidak, semua dihadapkan berbagai persoalan dan tantangan yang makin luas dan kompleks.

“Mulai dari tingkat lokal sampai berskala global yang membutuhkan antisipasi yang tepat dan penyelesaian yang efektif. Baik secara kelembagaan maupun secara individual. Tidak hanya pada tataran normatif tapi juga sampai pada tataran operasional. Dalam managemen ASN menuntut peningkatan kwalitas Aparatur Sipil Negara yang lebih sistematis, inovatif dan berkelanjutan,” kata H. Iswanto, dalam sambutannya.

Selain itu, lanjutnya, kompleksitas persoalan dan tentangan global membawa konsekwens. Pertama menuntut kualitas kepemimpinan yang memiliki integritas tinggi dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Kedud dengan adanya penguatan otonomi daerah dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang secara jelas membagi kewenangan dalam penyelenggaraan urusan pemerintah.

“Dimana semuanya lebih bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan publik yang prima dan paripurna, yang membutuhkan kepemimpinan dari Aparatur Sipil Negara yang bercirikan servant leadrship atau kepemimpinan yang berorientasi pada pelayanan,” tambahnya.

Ketiga, dengan adanya globalisasi, termasuk berlakunya AFTA (Asean Free Trade Area), menuntut kepemimpinan yang memiliki daya saing, inivatif dan mampu mengantisipasi persaingan dan tuntutan global. Untuk itu sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014, setiap ASN dituntut untuk terus mengembangkan kompetensinya.

“Salah satunya adalah melalui pendidikan dan pelatihan. Melalui diklat kepemimpinan ini, para peserta diklat diharapkan mendapatkan bekal pengetahuian, keterampilan dan sikap prilaku yang seharusnya dimiliki oleh pejabat pengawas sesuai dengan jenjang jabatannya/syarat kompetensinya,” kata H. Iswanto.

Iswanto berharap, peserta diklat mampu membaca kebutuhan organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah dituangkan dalam Renja dan Renstra yang bermuara pada Visi dan Misi Daerah yang telah ditetapkan. Selain itu juga mampu berfikir kreatif, inovatif dan mampu menjangkau ke depan, yang dituangkan dalam sebuah proyek perubahan.

“Sebuah inovasi tidaklah selalu hight teknologi dan hight cost. Tapi bagaimana sebuah karya inovatif itu benar-benar membawa perubahan terhadap peningkatan dan kemudahan pelayanan publik dan juga mempercepat pencapaian Visi dan Misi Daerah,” paparnya.

Iswanto juga menghendaki agar peserta diklat bisa membuat sebuah karya tulis yang benar-benar diterapkan sesuai tahapannya dan mampu mewujudkan capaian yang telah ditetapkan baik jangka pendek jangka menengah maupun jangka panjang.

“Perlu saya tekankan pula kepada atasan langsung peserta diklat selaku mentor dan pimpinan OPD di lingkup Pemkab Madiun agar benar-benar mencermati apa yang dipilih oleh para peserta diklat sebagai proyek perubahan. Yang pertama, apakah yang dijadikan proyek perubahan peserta diklat dari OPD saudara sudah sesuai dengan kebutuhan organisasi dan mengarah kepada pencapaian visi dan misi daerah. Yang kedua, apakah mampu diterapkan di OPD saudara jika dilihat dari semua aspek termasuk regulasi dan sumber daya organisasi. Yang ketiga, tidak kalah penting, proyek perubahan ini berhasil atau tidaknya dibuat dan diterapkan, serta berhasil guna, tergantung dari team work yang dibentuk. Untuk itu perlu dicermati pula dalam penyusunan team work. Sehingga proyek perubahan ini dapat terwujud dan kemanfaatan dan dampaknya langsung bisa dirasakan pasca diklat berakhir,” harapnya.

Sejalan dengan hal tersebut, kepada peserta diklat, dalam proses diklat ini aspek leadership dapat berkembang manakala peserta diklat mampu membentuk team work, memandu dan mempengaruhi tim untuk mewujudkan proyek perubahan. Sedangkan aspek transformasi dapat berkembang ketika dalam proses belajar dimunculkan berbagai gagasan, kreatifitas dan inovasi untuk serangkaian perubahan organisasi.

Iswanto kembali berpesan, agar peserta diklat menjaga kondisi, konsentrasi dan menjadi peserta diklat yang amanah. “Peserta diklat yang dapat dibanggakan prestasinya dan membawa kemajuan serta kesejahtaraan masyarakat Kabupaten Madiun. Keberhasilan sebuah diklat kepemimpinan, tidak lepas dari kerjasama yang baik, antara panitia penyelenggara, widya iswara dan peserta diklat serta dukungan dari mentor dan atasan langsung dan juga kepala OPD beserta team work. Untuk itu marilah kita saling mendukung dan bersinergitas yang baik dalam rangka mencapai tujuan diklat,” pungkasnya. (Bag. Humas Setda Kabupaten Madiun/Editor Dibyo).

Foto: Bag. Humas Setda Kabupaten Madiun.

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *