Wabup Sumenep, Peringatan Isra’ Mi’raj Sebagai Teladan Dan Pedoman Dalam Hidup

  • Whatsapp

Sumenep, beritaLima – Wakil bupati Sumenep, Akhmad Fauzi mengajak masyarakat untuk memetik hikmah penting dari peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW untuk dapat dijadikan teladan serta pedoman dalam menjalani hidup dan kehidupan.

Demikian diutarakannya pada Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1438 Hijriyah di Masjid Agung Masjid Jamik sumenep pada minggu (23/4/2016) malam.
“Harapan saya melalui kegiatan ini kita mampu memetik berbagai hikmah penting untuk dijadikan pedoman dalam menjalani persoalan hidup,” katanya.

Wabup juga berharap melalui peringatan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil haram ke Masjidil Aqso ini akan meningkatkan nilai kebersamaan dan ukuwah islamiyah serta mempertebal nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Selain itu, Pengusaha muda sukses ini menuturkan, peringatan Isra Mi’raj sebagai media atau pedoman pencerahan bagi sikap dan tindakan.

Sehingga, amaliah kita akan terus mengalami peningkatan, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. “Meningkatkan Kualitas Kehidupan Masyarakat yang Cerdas, Sehat, Berbudaya dan Religius yang Harmonis”, ungkapnya.

Sementara Tausiyah disampaikan oleh, KH. Achmad Fadlan Masykuri pengasuh Ponpes Darurrahman Pangarangan Sumenep. Dihadiri ribuan muslimin muslimat se kabupaten Sumenep.

Dalam inti tausyiahnya sedikit mengupas perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dari Sidratul Muntaha hingga langit ke tujuh untuk menerima wahyu dan tugas-tugas dari Allah terutama perintah melaksanakan salat lima waktu.
Ia menceritakan, shalat lima waktu merupakan kewajiban paling utama bagi kaum muslimin. Mengingat yang paling pertama dihisab pada hari kiamat adalah pelaksanaan shalat.

KH. Achmad Fadlan Masykuri juga menceritakan kerugian-kerugian jika tidak melaksanakan salat. Di antaranya amaliyah yang dilaksanakan tidak mendapat pahala dan tidak diterima di sisi Allah, tidak dikabulkan segala doanya, tidak mendapat berkah dari doa-doa para orang shaleh, serta mati dalam keadaan hina.

Penceramah asal bumi Sumekar itu juga menyebut orang yang tidak salat disempitkan kuburnya, kuburnya dijadikan salah satu lembah neraka, serta disiksa di sepanjang waktu shalat yang tidak dikerjakannya.

“Tiga macam azab pada hari kiamat bagi mereka yang tidak shalat di antaranya mendapat kemurkaan Allah dan dimasukan ke neraka,” katanya.

(An)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *