TULUNGAGUNG, beritalima.com- Pekerja Migran Indonesia (PMI) kabupaten Tulungagung tercatat sekitar 4 ribu jiwa per-tahun. Besarnya penempatan TKI tersebut, menjadi penyumbang terbesar penyangga ekonomi pedesaan di Tulungagung.
Wabup Gatut Sunu Wibowo hadir mewakili Bupati Tulungagung dalam acara “Bhakti Sosial Sunatan Masal dan Bazar Produk PMI dalam rangka International Migrant Day” di halaman kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung, dengan tema ” PMI Berbakti Untuk Negeri “. Rabu, (16/3/2022)
Dalam sambutannya, Gatut Sunu Wibowo menyampaikan, PMI telah memainkan peran yang semakin penting di pasar tenaga kerja Indonesia.
“Berdasarkan data dari BP2PMI, jumlah penempatan PMI kabupaten Tulungagung tercatat sekitar 4 ribu jiwa per tahun,” ungkap Gatut Sunu.
Pertumbuhan ekonomi di desa menjadi sangat maju pesat, dan ini terbukti bahwa, sebelum ada Dana Desa (DD) PMI telah mengawali pembangunan di desanya masing-masing.
“Untuk itu kami atas nama pemerintah kabupaten Tulungagung, sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak terkait yang terlibat dalam hal ini, terutama PMI kita,” imbuh Wabup.
Menurut Wabup, ada potensi besar yang harus di optimalkan dengan banyaknya PMI tersebut, dalam rangka pengurangan pengangguran, dan pembangunan ekonomi di pedesaan. Di satu sisi lain, juga harus mampu meminimalisir berbagai permasalahan yang mungkin timbul.
“Karena itulah sesuai konstitusi, fungsi Pemerintah adalah memfasilitasi setiap warga negara untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Sebagaimana amanat UU No. 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan PMI, Kabupaten Tulungagung di Tahun 2018 telah menjadi pionir di Jawa Timur dalam pembentukan LTSA PTKLN (Layanan Terpadu Satu Atap,” tambahnya.
Selain itu, penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri) dan DESMIGRATIF (Desa Migran Produktif), LTSA telah memberikan layanan penempatan paripurna bagi calon pekerja migran, sehingga urusan PMI yang tadinya sulit menjadi mudah, yang tadinya mahal menjadi murah, dan yang tadinya tidak terlindungi menjadi terlindungi.
Lanjut Wabup, dengan adanya LTSA dan DESMIGRATIF di Kabupaten Tulungagung, sebagai bentuk komitmen dan kepedulian pemerintah terhadap pekerja migran yang telah ikut serta bagi pengurangan pengangguran di Kabupaten Tulungagung, serta sebagai “pahlawan devisa” yang telah berkontribusi terhadap besarnya remitensi (pengiriman uang dari luar negeri),
“Sesuai data Bank Indonesia, jumlah remitensi pekerja migran Kabupaten Tulungagung per-tahun mencapai hampir dari 2 trilyun rupiah, untuk itu pemerintah melalui DISNAKERTRANS tidak akan pernah lelah untuk terus mendampingi, melayani PMI beserta Stage Holder,” terang Wabup.
Komitmen dan kepedulian Pemerintah Kabupaten Tulungagung terhadap para PMI, pada puncak peringatan Hari Migran Internasional (Migrant Day) Tahun 2021, Kementerian Ketenagakerjaan dalam acara Anugerah indonesian Migrant Worker Awards, memberikan Penghargaan Kepada Kabupaten Tulungagung, yaitu Desa Peduli Pekerja Migran Indonesia yang diterima oleh Desa Betak, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung.
“Selanjutnya, melalui acara Bakti Sosial Sunatan Massal dan Bazar Produk PMI Purna” diharapkan, semakin meningkatkan komitmen dan kepedulian kita kepada PMI dan keluarganya. semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua, Aamiin,” pungkasnya. (Dst).