MADIUN, beritalima.com– Untuk melestarikan burung puter, Walikota Madiun, Jawa Timur, H, maidi, mewacanakan hutan di Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman, dijadikan lokasi konservasi burung puter, disambut baik warga.
Salah satunya yakni H. Putut Budianoto, SH. Menurutnya, ia sangat setuju dengan wacana walikota tersebut. Apalagi, ia juga mempunyai hutan jati seluas 7.442 meter yang lokasinya menyatu dengan hutan milik Pemkot Madiun.
“Bagus itu. Khan hutan jati saya gandeng tanahnya dengan tanah milik Pemkot yang banyak pohonnya itu. Justru nanti gerak burung semakin luas, karena dekat dengan hutan jati milik saya,” kata H. Putut Budianoto, SH, Senin 24 Agustus 2020.
Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya, Heri Pumuji alias Eyang Kancil. Menurutnya, jangankan burung puter, perkutut dan lainnya, sejak dari dulu, warga melarang siapapun berburu burung apapun di hutan Kuncen. Baik menggunakan senapan, jaring maupun pulut (perekat).
Karena itu, jika walikota serius untuk menjadikan hutan di Kelurahan Kuncen sebagai tempat konservasi burung puter, menurutnya lagi, sangat tepat. Karena burung jenis apapun di tempat itu, tak ada yang berani mengusik.
“Jangankan burung perkutut, apalagi puter, burung emprit (pipit) saja, di tempat itu tak ada yang berani mengusik. Saya sangat setuju rencana walikota itu,” ucap Eyang Kancil.
Diberitakan sebelumnya, Walikota Madiun, H. Maidi, mewacanakan hutan di Kelurahan Kuncen dijadikan tempat konservasi burung puter.
Hal itu disampaikan walikota saat membuka lomba Seni Suara Alam Burung Puter Latihan Prestasi di DPRD, Minggu (23/8) kemarin.
‘’Burung seperti ini kan butuh tempat yang sunyi dan sepi agar manggungnya atau kicaunya bisa dinikmati. Kita punya tempat seperti itu di sekitar Kelurahan Kuncen,” kata H. Maidi. (Dibyo).
Ket. Foto: Hutan Kuncen (atas), H. Maidi (kanan bawah), H. Putut Budianoto, SH (kiri bawah).