Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf mengajak arsitek, desainer dan para produsen bahan bangunan untuk terus meningkatkan kualitas guna menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Ini penting sebab arsitektur, desain dan bahan bangunan merupakan satu kesatuan, sehingga dengan kerjasama yang baik akan dihasilkan produk berkualitas.
“Saat ini dunia arsitek, desain dan bahan baku baku bangunan mengalami kemajuan utamanya di sisi teknologi. Karenanya kemajuan tersebut merupakan bentuk realisasi kesiapan tiga bidang tersebut dalam era globalisasi ini,” ungkap Wagub yang akrab disapa Gus Ipul saat membuka Mega Build East Indonesia di Grand City Convex,Surabaya, Kamis (3/11).
Ia mengatakan, hampir setiap ilmu mengalami revolusi demikian untuk bidang arsitektur maupun desain, oleh sebab itu guna meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha tersebut harus terus berinovasi. Dicontohkan bidang arsitektur saat ini membutuhkan banyak tenaga ahli namun barus bersertifikat standar internasional. “Seorang tenaga ahli arsitek tidak cukup tahu ilmunya saja tapi juga harus berkualitas internasional,” imbuhnya.
Pemerintah lanjutnya, juga terus mempersiapkan berbagai hal dalam menghadapi MEA. Salah satunya dengan mengusahakan tersedianya bahan baku murah dengan mengusulkan beberapa kebijakan kepada pemerintah pusat. Dengan tersedianya bahan baku murah maka diharapkan bahan bangunan yang dijual ke masyarakat juga murah dan ramah lingkungan. “Selain itu jangan sampai proses-proses yang terlibat seperti tender atau pengadaan ikut menghambat kreatifitas para pelaku usaha arsitektur maupun desain,” jelasnya.
Ia berharap, pameran Mega Build East Indonesia bisa menjadi platform bagi pelaku industri arsitektur, desain interior, dan bahan bangunan untuk memperkenalkan produk dan teknologi terbarunya. Selain itu sebagai ajang bertemunya buyer dan pengusaha industri arsitektur, desain dan bahan bangunan secara langsung, sehingga bisa menambah networkingnya. “Semoga pameran bisa menjadi agenda rutin tahunan yang diadakan di Jatim, dengan tujuan untuk memperkuat dunia arsitek, desain, dan bahan bangunan di Jatim,” pungkasnya.
Sementara itu, General Manager Reed Panorama, James Boey mengatakan, Surabaya adalah pintu utama untuk menghubungkan segala hal ke wilayah Indonesia Timur. Termasuk Megabuild East Indonesia yang membidik pasar mulai Jatim, Bali, Lombok, Makasar, hingga Papua. “Pameran ini merupakan satu-satunya yang membawa tiga industri dalam satu pameran yakni industri arsitektur, industri desain interior, dan industri bahan bangunan. Serta dalam satu pameran membidik 10 pasar di wilayah Indonesia Timur,” terangnya.
Untuk target pengunjung, lanjutnya diharapkan bisa mencapai 15.000 pengunjung yang terdiri dari Business to Business (b2b) dan Business to Customer (B2c). Sedangkan transaksinya ditargetkan sekitar Rp. 150 milyar, tahun lalu transaksinya Rp 80 milyar. Mega Build East Indonesia diikuti oleh 75 peserta stand, dan pameran tersebut dilaksanakan mulai tanggal 3 sampai 8 November 2016. (Hm).