Wagub Emil Ajak Anak Muda Desa Bangun Talenta Mereka

  • Whatsapp

BATU, beritalima.com | Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengajak seluruh anak muda yang tinggal di pedesaan untuk bisa mengembangkan talenta mereka. Pasalnya, lewat peran mereka, kemajuan desa menjadi hal yang tak terpisahkan dari visi dan misi Jatim Sejahtera. Untuk mewujudkan keinginan itu, dibutuhkan SDM yang handal.

“Desa membutuhkan dan berhak mendapatkan talenta-talenta berkualitas. Selama ini, kita terlalu terperangkap dengan _mindset_ bahwa kesuksesan itu ada di kota. Ini yang menyebabkan terjadinya eksodus talenta, di mana terjadi penumpukan SDM berkualitas di kota sedangkan desa tidak mengalami kemajuan,” ujar Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Milenial Job Center (MJC) sekaligus pelatihan “Pengembangan Potensi Desa Melalui Metode Digital” di Hotel Purnama, Batu, Senin (22/6).

Lebih lanjut Emil menjelaskan, keberadaan di desa sangat membutuhkan peran anak-anak muda bertalenta. Lebih dari pada itu, desa juga memiliki potensi untuk berkembang dan berperan aktif pada kemajuan ekonominya.

Hal itu dibuktikan dengan adanya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) desa yang hanya mencatat 0,79 % atau 606 ribu jiwa. Sedang kondisi di kota sendiri, prosentasenya mencapai 69 % atau 2 juta jiwa.

“Tetapi masih ada stigma yang melekat di masyarakat tentang definisi kemapanan. Ini memang tidak bisa langsung diubah, karena ini merupakan _mindset_ yang sudah ditanamkan dari generasi-generasi sebelumnya,” terangnya.

Hanya saja, lanjut mantan Bupati Trenggalek itu, masyarakat perlu diberikan pemahaman jika keadaannya sudah mulai berubah dengan bergesernya sistem dunia. Apalagi dengan adanya perkembangan digitalisasi, batas-batas ruang dan wilayah sudah buram dan semua orang baik di kota maupun di tempat terpencil memiliki kesempatan yang sama.

“Maka, mau tak mau, freelance dan gig economy merupakan masa depan. Tidak ada lagi batasan ruang dan jam kerja, maupun jenjang karir. Inilah yang diwadahi oleh pemerintah dengan adanya MJC ini. Nah, challenge kita kali ini adalah memaksimalkan potensi desa. Karena, mapannya suatu pekerjaan tidak akan lagi terbatas pada perusahaan di kota saja,” lanjut Emil.

Di samping itu, sebut Emil, Jawa Timur saat ini tengah bertekad untuk menjadikan provinsi pertama yang menyiapkan generasi mudanya untuk gig economy. Saat ini, sedikit demi sedikit hal tersebut telah terealisasi.

“Itu terlihat dari kenaikan persentase pekerja setengah penganggur (mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal yakni 35 jam seminggu) sebanyak 3,51%, serta persentase pekerja paruh waktu yang naik sebanyak 0,96% dibandingkan Februari 2020,” jelasnya.

“Saat ini, MJC telah menghandle lebih dari 1.500 project. Untuk tahun 2021 ini, target kami adalah 3.000. Kami ingin MJC ini telah mengerjakan 10.000 project. Insya Allah, ini akan jadi langkah kita memajukan perekonomian Jatim dari yang besar sampai skala paling mikro sekalipun,” imbuhnya.

Emil pun mengingatkan, bahwa pandemi Covid-19 bukan merupakan alasan untuk berhenti produktif. “Ingat, pemenang dari pandemi ini adalah mereka yang dapat menyeimbangkan antara produktivitas dan kesehatan. Mudah-mudahan kita bisa jadi pemenang. _Good luck_ untuk kalian para pasukan transformasi digital Jatim,” tutupnya.(*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait