SURABAYA, beritalima.com - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengajak pengusaha asal Jepang berkolaborasi dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Salah satu bentuk kolaborasi tersebut adalah pengembangan teknologi, dan mendorong UMKM di Jatim agar bisa menghasilkan produk berkualitas yang siap bersaing di pasar dunia.
Ajakan itu disampaikan Wagub Emil saat menerima kunjungan enam pimpinan perusahaan dari Fukuoka Jepang, dan 35 pimpinan perusahaan Jatim dalam Fukuoka Business Forum di Gedung Dekranasda Jatim, Jl. Kedungdoro Surabaya, Selasa (12/3) pagi.
Wagub Emil mengatakan, terdapat banyak peluang kolaborasi yang bisa dilakukan antara Jatim dengan Jepang. Alasannya, saat ini fokus investasi asing hanya terpusat di lima daerah saja di Jatim, padahal provinsi ini memiliki 38 kabupaten/kota. Artinya, peluang ekonomi masih sangat terbuka bagi 33 daerah lainnya.
Peluang tersebut, lanjut orang nomor dua di Jatim ini, didukung dengan potensi pasar yang besar, dimana terdapat sekitar 40 juta penduduk di Jatim. Potensi sumber daya manusia (SDM)-nya juga mencukupi, dimana setiap tahunnya terdapat sekitar 300.000 lulusan SMA dan SMK yang diproyeksikan untuk siap menjadi tenaga kerja produktif.
Ditambahkannya, Jatim memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang luar biasa, sebab lahan pertanian Jatim merupakan yang tersubur di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Lahan-lahan tersebut akan terus diperkuat dengan pembangunan bendungan dan irigasi. Kemudian, Jatim juga memiliki sumber daya energi seperti minyak dan gas, serta tambang.
Potensi SDM dan SDA itu, imbuh Wagub Emil, ditunjang dengan dukungan pembangunan infrastruktur di Jatim yang dapat mendorong kelancaran arus transportasi dan ekonomi, seperti jalan tol, bandara udara , doube track railway, serta rencana proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Hal ini menjadi salah satu keunggulan dan daya saing Jatim diantara provinsi lainnya.
“Karena itu, saya mengajak para pengusaha yang hadir disini untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya, pahami apa yang dibutuhkan, dan peluang yang ditawarkan,” imbuh Wagub Emil yang pernah menempuh pendidikan S2 dan S3 di Jepang ini.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Umum KADIN Jatim, Chairul Djaelani mengatakan, kunjungan delegasi pengusaha Jepang ke Jawa Timur adalah pilihan yang tepat. Sebab, provinsi ini merupakan pasar bisnis terbesar di Indonesia. Menurutnya, hampir seluruh sektor pembangunan berkembang dengan baik di Jatim.
“Mulai perikanan dan kelautan, pertambangan dan energi, sampai geothermal panas bumi pun ada di Jatim,” katanya.
Wakil Ketum KADIN Chairul berharap, pertemuan ini bisa meningkat ke transaksi perdagangan yang nyata (real) antara Jatim dan Fukuoka. Dari transaksi itu, bisa dikembangkan lebih luas dan sektornya juga lebih banyak.
“Saat ini, yang dibahas sektornya terbatas, seperti real estate, cokelat, dan perdagangan logistik. Kedepan, harus lebih banyak lagi sektornya dan lebih intensif,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan ini, Direktur New Business Support Division, Fukuoka Perfecture Government, Jepang, Mr. Nagayoshi, Tenaga Ahli FTA Center Surabaya, dan perwakilan OPD di lingkup Pemprov Jatim. (rr)