SURABAYA, beritalima.com | Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi gelaran 8th East Java Economic Forum (EJAVEC) 2021 yang digelar atas kerjasama Bank Indonesia bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
Menurut Emil, EJAVEC 2021 merupakan forum pembahasan perkembangan perekonomian Jawa Timur dalam bentuk call for paper atau karya tulis ilmiah tentang berbagai isu strategis yang terjadi di Jawa Timur.
“Kami mengapresiasi Bank Indonesia OJK Universitas Airlangga ISEI yang telah menyelenggarakan East Java Economic forum ini kepada Bu Dekan Terima kasih,” kata Wagub Emil saat menghadiri penutupan EJAVEC 2021 di Kantor Wilayah Bank Indonesia Jatim, Kamis (4/11).
Masih menurut Emil, EJAVEC 2021 yang bertajuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi dan Sosial Jawa Timur Pasca Pandemi Covid-19 menyajikan forum yang bervariatif dan menantang. Yakni dengan adanya Sharia Conference yang terdiri dari sharia business model, seminar dan sharing session sebagai rangkaian kegiatan baru.
“Hasil dari diskusinya nanti bisa dijadikan masukan dalam pengambilan kebijakan di bidang ekonomi, karena yg mengumpulkan paper itu dari kalangan akademisi, mahasiswa, juga dosen,” jelasnya.
Wagub Emil menjelaskan, karya tulis dari para mahasiswa, dosen dan akademisi tersebut akan diserahkan dan dibahas pada forum EJAVEC. Sehingga, forum tersebut berkontribusi pada arah kebijakan bidang perekonomian yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, karya tulis tersebut dibuat berdasarkan riset dan berbasis akademik yang sarat teori dan dapat diimplementasikan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bidang perekonomian yang sedang dihadapi.
“Karena paper-paper ini akan memberikan strategi bagaimana kita menyusun rumusan kebijakan perekonomian di Jawa Timur yang berbasis akademik berbasis riset dan penelitian,” jelasnya.
“Tadi kami dikasih PR, buku setumpuk sama Pak Kepala BI, untuk kita kemudian manfaatkan dalam merumuskan kebijakan,” imbuhnya.
Wagub Jatim yang pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek ini mengharapkan agar para mahasiswa, dosen dan kalangan akademisi ikut bersinergi dalam mewujudkan Jatim bangkit. Mereka dapat berkontribusi sesuai dengan bidang mereka masing-masing. Sehingga nantinya dapat terjalin kolaborasi yang sinergis dari berbagai elemen yang ada di Jawa Timur.
“Supaya kita berjalan berseiring, tahun 2022 Insyaallah tahun ini kita punya slogan Jatim bangkit, masyarakat kita sudah menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur mampu bangkit luar biasa,” sambungnya.
Di sisi lain, Wagub Emil memaparkan bahwa untuk mewujudkan Jatim bangkit, Pemprov Jatim telah melakukan beberapa upaya sebagai ikhtiar untuk mengembalikan kondisi perekonomian Jatim pasca terdampak Covid-19 dan efeknya yang terjadi di berbagai bidang. Wagub Emil menyebut ada dua cara utama yang telah dilakukan Pemprov Jatim. Diantaranya adalah pengendalian penyebaran Covid-19.
“Pengendalian ini bukan rem tetapi menjaga keseimbangan menjaga agar kegiatan masyarakat bisa berjalan untuk menunjang kesejahteraan tetapi tidak kemudian menciptakan pelanggaran prokes yang berbahaya,” sebutnya.
Lebih lanjut Wagub Emil menerangkan bahwa pengendalian Covid-19 dilakukan dengan berbagai strategi, diantaranya dengan langkah preventif. Selain itu juga dengan langkah tracing, dan kuratif. Ia mengungkapkan, langkah-langkah tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memastikan pengendalian Covid-19 berada dalam kondisi yang kondusif.
“Inilah yang kita lakukan dengan adanya Perda ketertiban umum yang kita terbitkan di sekitaran kisaran triwulan 3, tahun 2020 yang dilanjutkan dengan operasi yustisi yang berjalan sinergis dengan penerapan beberapa episode PPKM,” terangnya.
Wagub Emil mengungkapkan bahwa 60 % dari ekonomi Jawa Timur ada di sektor konsumsi. Dan konsumsi hanya akan bisa terlaksana ketika kondisi mobilitas masyarakat terjaga. Sementara mobilitas hanya bisa dibuka kalau Covid-19 terkendali.
“Itu tidak bisa ditawar lagi,” tegasnya.
Dirinya pun menegaskan, ada dua sisi yang harus diperhatikan dalam upaya mendorong tingkat konsumsi masyarakat. Yaitu dari sisi supply dan demand. Dari sisi supply dengan cara memastikan manufaktur sebagai sektor yang menyumbang sepertiga perekonomian Jawa Timur atau 30 % dapat beroperasi dengan lancar.
“Itu yang kita dorong, kita pastikan vaksinasi juga lancar,” tukasnya.
Cara selanjutnya, sambung Emil adalah dengan memastikan sisi permintaan. Pengendalian Covid-19 dapat mendorong pemerintah yang secara perlahan melakukan pembukaan aktivitas masyarakat.
“Inilah dua cara sederhana, namun melaksanakannya tentunya sangat kompleks ya, konsepnya sederhana tapi pelaksanaannya kompleks dan membutuhkan dukungan dari seluruh pihak, dari seluruh pihak,” tuturnya
Emil kembali menyampaikan terimakasih atas capaian kondisi Covid-19 saat ini yang bisa dikatakan dapat dikendalikan dan lebih baik dari sebelumnya. Wagub Emil meminta keadaan seperti saat ini perlu dijaga dan dipertahankan. Karena ketika sedikit saja lengah, maka keadaan akan bisa berubah menjadi lebih buruk dalam waktu yang singkat.
“Kita bersyukur, dan berterima kasih kepada seluruh pihak, seluruh elemen yang selama ini telah berperan serta luar biasa,” pungkasnya.
Hadir dalam Penutupan EJAVEC 2021, Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM Prof Sri Adiningsih, Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo, Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto, Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan, Ketua ISEI Cab. Surabaya Koordinator Jatim Eko Purwanto, dan beberapa Kepala OPD terkait di lingkungan Pemprov Jatim. (*)