Sidoarjo, beritalima.com | Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengharapkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa membaca pola trend pemasaran digital yang tengah berkembang di masyarakat. Ini penting agar bisa memiliki strategi yang tepat untuk memperbesar peluang pasar.
“Kemampuan membaca trend ini menjadi sangat penting di era digital. Sehingga bisa memberikan perspektif yang tepat dalam memanfaatkan digitalisasi,” ungkap Wagub Emil pada acara Pelatihan Akselerasi Transformasi Digital Bagi Koperasi UMKM di Dinas Koperasi dan UMKM Jatim Jl. Raya Juanda No. 22, Sidoarjo, Kamis (16/12).
Wagub Emil menjelaskan, bahwa saat ini banyak UMKM yang tumbuh. Karenanya, upaya-upaya untuk memperluas pasar harus terus dilakukan dan dianalisa. Salah satunya, dengan mengkolaborasikan anak-anak muda yang tergabung dalam Milenial Job Center (MJC) utamanya di bidang data support academy.
“Jadi anak-anak yang masuk dalam data support academy pada MJC ini memiliki kemampuan analisis data. Dimana, kemampuan analisa bisa dimaksimalkan untuk bisa membaca trend masyarakat,” terang Emil.
“Mereka bisa memberikan solusi terkait apa yang harus dilakukan atau dikembangkan,” imbuh mantan Bupati Trenggalek ini.
Lebih lanjut disampaikan Wagub Emil, saat ini yang dibutuhkan adalah kontribusi riil untuk bisa memberikan solusi. Karenanya, para inovator diharapkan juga memiliki kepekaan pasar, sehingga bisa menjawab permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM. Apalagi, digitalisasi adalah memang sebuah kebutuhan.
“Meski penjualan dilakukan online atau digital, namun kita harus tetap memikirkan logistiknya juga. Karenanya yang dipersiapkan mencakup keseluruhan mulai dari ujung ke ujungnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (K-UMKM) Andromeda Qomariah mengatakan, bahwa K-UMKM merupakan backbone bagi perekonomian Jatim. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi K-UMKM terhadap PDRB Jatim yang mencapai 57,25%.
Namun demikian, pandemi Covid-19 cukup berdampak bagi usaha K-UMKM. Dimana berdasarkan hasil survey BPS Tahun 2020, hampir 80% bisnis UMKM mengalami penurunan pendapatan selama pandemi Covid-19.Di sisi lain, perkembangan digital selama pandemi juga mengalami peningkatan signifikan. Karena banyak masyarakat yang memilih bertransaksi secara online.
“Kami berharap lewat pelatihan webinar ini dapat mendorong K-UMKM dapat terhubung ke ekosistem digital dengan berbagai peluang bisnis yang ada di lingkungannya,” jelasnya.
Untuk diketahui, pelatihan yang berlangsung secara hybrid ini dilaksanakan dua hari pada tanggal 16-17 Desember 2021. Untuk peserta yang hadir secara offline diikuti oleh 30 pelaku UMKM, sedangkan yang online yaitu para pelaku K-UMKM di kabupaten/kota serta dinas terkait. (*)